Jumat, 13 Juli 2012

Kisah Kasih Suami Istri: "Isteri Menulis di atas PASIR dan BATU" Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis di sebuah batu : HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU. Suami bertanya : “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?” Istrinya sambil tersenyum menjawab : “Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya… Dan bila sesuatu yang baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya.” “Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ….”
Kisah Inspiratif: "MENGAMPUNI....." Efesus 5:1,2 Seorang pria Irlandia, Gordon Wilson, bersama putrinya yang berusia 28 tahun, Marie, pergi menonton pawai di kota Enniskillen di Irlandia Utara. Ketika mereka berdiri di samping sebuah dinding batu sembari menantikan kesatuan prajurit dan polisi Inggeris berbaris melewati mereka, sebuah bom dari teroris meledak di belakang mereka. Enam orang tewas seketika karena ledakan itu. Gordon dan putrinya terkubur beberapa meter di bawah tumpukan batu. Gordon merasakan bahu dan lengannya terluka, tetapi ia tidak dapat bergerak. Kemudian, ia merasakan ada seseorang menyentuh jari-jarinya. Ini Ayah, kan?" bisik Marie. "Betul, Marie," sahut ayahnya. Gordon mendengar suara-suara samar orang-orang yang berteriak kesakitan, kemudian suara yang jauh lebih jelas, yakni teriakan maria. Ia meramas tangan putrinya kuat-kuat sambil berkali-kali bertanya apakah ia baik-baik saja. Di antara jerit kesakitannya, Marie berkali-kali meyakinkan ayahnya bahwa ia baik-baik saja. "Ayah, aku sangat mengasihi Ayah," itulah kata-kata terakhir putrinya yang didengar Gordon. Empat jam kemudian, setelah mereka akhirnya diselamatkan, Marie meninggal dunia di rumah sakit karena mengalami kerusakan parah di otak dan tulang belakang. Selanjutnya siang itu, seorang wartawan BBC ingin mewawancarai Gordon. Setelah ia menggambarkan apa yang sedang terjadi, wartawan itu bertanya kepada Gordon, "Bagaimana perasaan anda terhadap orang yang memasang bom itu?" Jawabannya sangat mengejutkan. "Saya tidak membenci mereka," sahut Gordon. "Saya tidak dendam kepada mereka. Kata-kata yang sengit tidak akan menghidupkan Marie Wilson kembali. Saya akan berdoa malam ini dan setiap malam agar Allah mengampuni mereka." Sebagian orang menduga bahwa pernyataan itulah yang akhirnya menenangkan kelompok-kelompok militer yang sebelumnya sangat marah terhadap pengeboman itu, dan hal itu mencegah terjadinya suatu serangan balasan yang berdarah. Pada bulan berikutnya, banyak orang bertanya kepada Gordon bagaimana ia dapat mengampuni tindakan kejam yang didasari kebencian tersebut. "Hati saya terluka," ujar Gordon. "Saya telah kehilangan putri saya, tetapi saya tidak marah. Kata-kata terakhir Marie kepada saya, kata-kata kasih, menumbuhkan kasih saya. Saya menerima anugerah Allah untuk mengampuni melalui kekuatan kasihNya bagi saya.Selama bertahun-tahun setelah tragedi yang merengut nyawa putrinya dan yang juga nyaris merengut nyawanya sendiri itu, Gordon Wilson bekerja tanpa mengenal lelah untuk memperjuangkan kedamaian dan rekonsiliasi di Irlandia Utara sampai akhir hayatnya. Gordon Wilson telah mengalami anugerah Allah, kasih dan pengampunanNya yang melingkupi segalanya. Manakala anugerah menyentuh kehidupan kita, maka kita merasa diampuni dan dibebaskan dari belenggu pada bagian terpenting dalam kehidupan kita, dan kita pun mendapatkan anugerah untuk mengampuni orang lain. Anugerah dan pengampunan semacam itu dapat membawa kedamaian di mana ada perselisihan, membawa pemulihan di mana ada keputusasaan. Anugerah semacam itu dapat mengubah kehidupan kita dan kehidupan orang-orang di sekeliling kita, bahkan mereka yang melukai hati kita untuk selama-lamanya. "Mengampuni dengan alasan apa pun bukanlah bentuk dari kemurahan Kristiani, melainkan keadilan semata. Menjadi seorang Kristiani berarti harus mengampuni hal yang tak terampuni, karena Allah telah mengampuni hal yang tak terampuni dalam diri Anda". "Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah."Efesus 5:1,2

Kamis, 12 Juli 2012

Kisah tentang Kekuatan Cinta: "BETAPA BESAR KASIH AYAH" Ternyata Ayah itu MENAKJUBKAN! !!! Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi sebenarnya lebih menyenangkan.Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka. Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya. Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi. Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup Ayah benar-benar senang membantu seseorang… tapi ia sukar meminta bantuan. Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?… .mmmmhhh…” tidak terlalu mengecewakan” ^_~ Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut. Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu. AYAH ITU MURAH HATI….. Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan…. . Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara… Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya…. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu…. Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu” Ketika ia ingin berkata ,,tidak” Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi. Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan” Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya….. Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri…. Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya. Ayah tidak suka meneteskan air mata …. ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya,dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis) ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu…ketika kau mimpi akan dibunuh monster… tapi…..ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan. Ayah pernah berkata :” kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya” Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,,jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu” Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :” jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu” Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu…. Ayah bisa membuatmu percaya diri… karena ia percaya padamu… Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik…. Dan terpenting adalah… Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.
Kisah Inspiratif: "JANGAN SUKA BERPURA-PURA" Sebuah cerita menarik dan bermakna dari India menceritakan tentang dua orang yang suka berpura-pura mati. Suatu hari karena niat yang tidak baik mereka berdiri di sebuah jalan yang sepi dan jika kebetulan ada orang yang lewat di situ, maka yang seorang berpura-pura mati. Sedang temannya yang satu lagi akan mendekati orang yang sedang lewat untuk minta uang. “Tolong, Pak... !” Demikian katanya kepada setiap orang yang lewat di situ. “Teman saya baru saja meninggal dan kami tidak punya uang”. Katanya dengan wajah memelas, tetapi dibuat-buat. Suatu saat seorang hamba Tuhan lewat di jalan itu dan mereka melakukan hal yang sama, “Tolong, Pak! Tolong beri saya uang sebab teman saya meninggal dunia dan saya tidak punya uang untuk mengurusnya”. Mendengar permohonannya itu, hamba Tuhan itu langsung memberinya uang. Namun apa yang terjadi selanjutnya? Ketika ia membangunkan temannya, ternyata ia betul-betul sudah meninggal dunia! Nah ini akibat suka berdusta, berpura-pura. Kisah tragis para penipu di atas bisa saja terjadi dalam hidup kita jika kita tidak mencintai kebenaran. Harus kita sadar bahwa dusta itu dan menipu orang bukan hanya tidak baik tetapi secara pasti akan mendatangkan kesusahan. Karena itu marilah kita hidup benar niscaya kita akan tetap diberkati Tuhan. Percayalah hanya dengan hidup benar kita akan berhasil dalam kehidupan. Ω Ω Ω
Kisah tentang Kekuatan Cinta: "Kisah Cinta Anak Kepada Ibunya" Seorang janda miskin wati punya anak umur 7 thn bernama bunga. Kemiskinan membuat bunga harus membantu ibunya berjual kue dipasar, karena miskin bunga tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya. Pada suatu musim dingin saat selesai bikin kue, wati melihat keranjang kuenya sudah rusak dan wati berpesan pada bungai untuk nunggu dirumah karena ia akan membeli keranjang baru. Saat pulang wati tidak menemukan bunga dirumah. wati langsung sangat marah. Putrinya benar-benar tidak tau diri, hidup susah tapi masih juga pergi main-main, padahal tadi sudah dipesan agar menunggu rumah. Akhirnya wati pergi sendiri menjual kue dan sebagai hukuman pintu rumahnya dikunci dari luar agar bunga tidak dapat masuk. Putrinya mesti diberi pelajaran, pikirnya geram. Sepulang dari jual kue wati menemukan bunga, gadis kecil itu tergeletak didepan pintu. wati berlari memeluk bungai yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Jeritan wati memecah kebekuan saat itu. Ia menangis meraung2, tetapi bunga tetap tidak bergerak. Dengan segera wati membopong bunga masuk kerumah. wati mengguncang2 tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama bunga. Tiba2 sebuah bingkisan kecil jatuh dari tangan bunga. wati mengambil bungkusan kecil itu dan membuka isinya. Isinya sebuah biskuit kecil yg dibungkus kertas usang dan tulisan kecil yang ada dikertas adalah tulisan bunga yang berantakan tp dpt dibaca, “Mama pasti lupa, ini hari istimewa bagi mama, aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah, uangku tidak cukup untuk membeli biskuit yang besar… Mama selamat ulang tahun”. (sayangilah anak kita)
Kisah Inspiratif: "Kesaksian Regina Ivanova Palopa INDONESIAN IDOL 2012 " Dalam twitter nya @reginaivanova4 menulis : "Terima Kasih Tuhan Yesus Kristus atas semua yg telah Kau Perbuat dlm hidupku... Sungguh Baik Kau Tuhan...Τнänκ чöü "̮"̮ sooo much Papa JC!!" Kisah hidup Regina (4 Desember 1986 )..., ternyata begitu berat & mengharukan, Benar² sebuah perjuangan hidup sejak dia kecil. Sewaktu kecil dia pernah mengalami kecelakaan. Regina, ibu & adiknya selamat, sedangkan ayahnya meninggal dunia. Regina mengalami patah kaki sampai harus operasi 2 kali. Ibunya menikah lagi, tapi kemudian ayah tirinya juga meninggal dunia. Karena tertipu investasi, ibunya harus menggadaikan rumah, sampai akhirnya rumahnya di jual & beli rumah kecil yg sekarang dia tempati bersama ibu & 2 orang adiknya. Rumah kecil itu direnovasi juga dgn bantuan warga, ada yang bantu pagar, atap, dsb. Demi mencukupi kebutuhan hidup, Regina sejak kelas 1 SMU menyanyi di kafe. Kehidupan se-hari² juga mengandalkan bantuan dari saudara² ibunya & setiap bulan mereka mendapat paket sembako dari gereja. Seperti kita ketahui, Regina gagal mengikuti Indonesian Idol sampai 6x !! Tapi, dia tidak putus asa, berjuang terus sampai ke-7x nya dia berhasil !! "The winner sees an answer for every problem. The looser sees the problem in every answer". "Seorang pemenang slalu melihat sebuah jawaban di setiap masalah, Sedang seorang pecundang melihat sebuah masalah di setiap jawaban." TUHAN menguji kesabarannya selama 6 tahun, TUHAN menempa mentalnya & TUHAN membuat indah pada waktuNYA. Keberhasilan Regina di Indonesian Idol adalah jawaban TUHAN atas kesabaran & perjuangannya, terlebih atas doa²nya. Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yg menentukan arah langkahnya. Regina mjd Indonesian Idol 2012 pada 7 Juli 2012 di Ecovention-Ancol..,yg nantinya akan di ikut-sertakan dlm ajang Asia Idol. "KEMENANGAN ADALAH MILIK ORANG² YG BERDOA & BERJUANG!!" == Proficiat! Selamat untuk Regina Ivanova, sang Idola Indonesia 2012. Selamat datang di blantika industri musik Indonesia. Semoga kelak Regina dapat menjadi diva baru Indonesia, yang mampu menembus blantika musik dunia. Semoga kisah Regina menjadi inspirasi kita di dalam menghadapi kenyataan hidup yang memang selalu berliku. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita,amin.
~'Melihat' Ariel di Indonesian Idol ~
Kisah Inspiratif: " Pembelajaran dari kasus Ariel Peterpan " Menyaksikan Indonesian Idol Result & Reunion tadi malam,ada yg sedikit 'mengusik & mencuri' perhatian..,yaitu hadirnya 4 'mantan' personel band Peterpan (Uki,Lukman,Reza & David),minus Ariel tentu saja. Berawal dari kisruh soal hak panten pengunaan nama band 'Peterpan' hingga kasus video porno yg melibatkan Ariel,sehingga Ariel di bui selama 3,5 tahun. Uki,Lukman,Reza & David ber'solo' karier tanpa Ariel..,dgn kreatif mereka memainkan musik instrumental yg bagus aransement-nya dari lagu2 yg pernah mereka bawakan. Dengan penuh percaya diri mereka berempat membawakan musik tersebut dgn indah di pentas Indonesian Idol tadi malam...,ketika kamera RCTI menyoroti sebuah standing mic disisi panggung yg kosong tidak ada vokalisnya...,terhenyaklah kita & teringatlah akan sosok Ariel sang vokalis...,teringat akan warna vokalnya yg khas,gaya panggungnya & enjoy-nya dia membawakan berbagai lagu2nya yg tetap ngetop hingga skrg ,lagu2 yg tidak asing ditelinga kita. Tiba-tiba menyeruak rasa rindu di hati....... Rindu utk melihat Ariel kembali berkarya,kembali naik ke atas pentas setelah selesai menjalani masa hukumannya...,berharap Ariel akan bangkit dari keterpurukan & meramaikan pentas musik di Indonesia lagi.Sosok Ariel yg baru..! ===== Kita dpt belajar banyak menyaksikan penampilan Uki,Lukman,Reza & David tadi malam..; >Setiap manusia pernah berbuat salah,tak luput dari kekhilafan.. Hendaklah kita selalu menjaga hati,sikap,tutur kata,agar senantiasa dijalur yg benar.., sebab ketika kita salah melangkah & terjatuh,akan ada konsekwensi yg menghadang & harga yg dibayar akan sgt mahal. >Selayaknya bila telah berbuat kesalahan,segeralah menyadarinya,berbalik ,bertobat & hidup baru...,jgn lagi mengulangi hal2 yg tidak baik itu dikemudian hari.Itulah gunanya ada hukum,peraturan,tatanan di dlm bermasyarakat utk mengaturnya agar semua berjalan di dlm jalur yg baik & benar. >Kesetiakawanan dari Uki,Lukman,Reza & David didalam 'menunggu' bebasnya sahabat mereka (Ariel) utk kembali bergabung & berkarya lagi bersama mereka,patut diacungi jempol. Ariel yg akan dibebaskan tgl 23 Juli 2012 mendatang semoga dapat segera berkarya dgn gemilang kembali,segera menemukan nama baru utk grup band mereka & segera mengeluarkan album baru. ===== Semoga sekelumit kisah sendu ini dapat menjadi inspirasi utk kita semua.., ambil segala hal yg positif,belajar utk tidak melakukan hal yg negatif. Akhir kata mengutip ayat di Yohanes 8 (Perempuan yang berzinah). ~>Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yoh 8:7-11). Tuhan Yesus Kristus memberkati kita..amin..:)
~Kitab Nehemia~ Ketika Nehemia berniat membangun kembali kota Yerusalem ,beliau ditentang,diancam & menjadi target utama pembunuhan lawannya,tetapi beliau tetap gigih mengemban amanah Tuhan sehingga berhasil membangun tembok Yerusalem sampai selesai & Nama Tuhan kembali dipermuliakan sekembalinya bgs Israel dari pembuangan di Babel. ==== Kisah Inspiratif: " NEHEMIA " Dari Kitab Nehemia kita belajar: 1.Nabi Nehemia adlh seorang yg tangguh,gigih,taat,bijak & pendoa sejati. 2.Nabi Nehemia,seorang yg rendah hati,mau melepaskan segala kemewahan hidup utk tunduk pada panggilan/otoritas Tuhan. 3.Nabi Nehemia lebih mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. 4.Membangun kembali kota Yerusalem yg tinggal puing2 menjadi sebuah kota yg indah,memberikan sebuah renungan tersendiri,bilamana hidup kita yg lalu pernah berbuat dosa/kesalahan,Tuhan berkenan utk membangun/ memperbaharui kembali hidup kita menjadi indah. 5.Membangun kembali tembok kota Yerusalem,menginspirasi kita, utk membangun 'tembok hati' kita agar iman kita semakin kokoh,tidak mudah diruntuhkan oleh hal2 duniawi. 6.Membangun kembali pintu gerbang kota Yerusalem yg sdh tidak berpintu, mengajak kita agar senantiasa memiliki filter/penyaring..,yaitu membuka pintu hati hanya utk Firman Tuhan ,utk hal2 yg positif & membangun iman,tetapi menutup pintu hati rapat2 utk segala perbuatan dosa & godaan kuasa gelap. 7.Seperti gigihnya Nehemia membangun kembali kota Yerusalem,demikianlah hendaknya kita membangun kembali iman kita,memperkokoh & tetap fokus dgn segala rencana & rancangan Tuhan di dlm hidup kita. Walaupun begitu banyak usaha utk menghancurkan semangat anak-anak Tuhan beribadah,beriman,bersaksi & taat kpd Tuhan Yesus Kristus..., tetapi janganlah kita takut untuk menyembah dan menjalankan kebenaran Firman Tuhan.Sebab kemanapun jua kita melangkah & berkarya.., Tuhan akan senantiasa memberkati & melindungi setiap kita yg melakukan segala perintah-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita.. Haleluya..amin.:)
Kisah Inspiratif: ~Sangkar burung yang kosong~ Seorang pastor bernama George Thomas, di kota kecil di New England. Pd hari Paskah pagi, ia bersiap mempersembahkan misa di suatu tempat agak jauh dr kota. Ia membawa sebuah sangkar burung kosong yg reyot & menempatkannya didekat altar. Dlm khotbahnya sang pastor mulai menjelaskan ikhwal sangkar burung tsb. "Dlm perjalanan saya ke sini, saya bertemu dgn seorang anak kecil sambil mengayun-ayunkan sangkar burung ini. Di dlmnya terdpt 3 ekor anak burung liar, meringkuk kedinginan & ketakutan...,lalu saya berhenti & bertanya kpd anak tsb : "Apa yg kamu bawa, anakku??" Jwb anak itu:"Ah, cuma burung2 kecil!" "Apa yg akan km lakukan trhdp burung2 kecil itu??" "Akan saya bw pulang & saya pakai sbg mainan. Saya suka mencabuti bulunya, & pasti mereka akan ribut kesakitan...pasti ramai & menyenangkan...,lalu akan kuberikan sbg umpat utk kucingku..,lucu kan melihat burung2 yg sdh tdk berbulu mencoba menghindar dari kucing. Tp pasti kucingku akan dpt memakan mereka dgn mudah."jwb anak kecil itu. Saya terdiam sesaat, lalu saya tanyakan pd anak itu lagi: "Anakku, bolehkah saya membeli burung2 itu?" Anak tsb menatap saya dgn tercengang, lalu jwbnya: "Bpk bercanda ya... Siapa yg mau burung liar begini, burung ini tdk dpt bernyanyi, tdk indah. Ini burung biasa, tdk ada istimewanya. Apa menariknya utk Bpk?" Si Anak memandang saya dgn tajam, lalu saya ulurkan uang 10 dolar kpdnya & dia pun meninggalkan burung2 kecil itu & segera lari menghilang sambil berteriak2 kegirangan. Sesampai di suatu tempat yg agak rimbun, saya melepaskan ketiga anak burung tadi di tempat yg aman...dan inilah sangkar burung yg tadi saya bawa2 selama perjalanan kemari. Kemudian Sang Pastor melanjutkan khotbahnya dgn ilustrasi kedua: Suatu hari..Iblis baru dtg dari Taman Eden & lalu menyombongkan diri, katanya: "Yesus,Anak Tuhan.., aku baru saja berhasil menguasai sebuah dunia yg penuh dgn manusia. Aku sdh siapkan berbagai bujukan bagi mereka & pasti mereka tdk akan dpt menghindar. Pasti mereka akan termakan dgn segala tipu dayaku." Tanya Tuhan Yesus kpdnya: "Akan kau apakan mereka?" "Pokoknya aku akan menikmati semuanya, pasti mengasyikkan. Aku akan membujuk mereka supaya selalu jatuh di dlm dosa, saling membenci, bertengkar,membunuh & melupakan-MU" "Terus, kalau sdh begitu, apa yg akan kamu lakukan?" tanyaTuhan Yesus. "Aku akan membinasakan mereka!" "Berapa yg kamu minta utk menebus mereka?" tanya Tuhan Yesus. "Kamu tdk akan suka mereka, mereka itu tdk baik.Mengapa Engkau tertarik dgn mereka? Aku yakin mereka akan membenci-Mu! Mereka akan meludahi-Mu, mencerca-Mu & bahkan akan membunuh-Mu. "Berapa yg harus Aku bayar utk menebus mereka?" tanya Tuhan Yesus lagi. Iblis menatap Yesus tajam lalu menyeringai: "Engkau harus membayar dengan harga yg sangat mahal....., yaitu dgn air mata-Mu,darah-Mu & nyawa-Mu" Dan Tuhan Yesus Kristus pun menepati dgn membayar LUNAS semuanya utk menebus manusia dari dosa ,dengan turun ke dunia mengambil rupa seorang hamba,disiksa dan mati diatas kayu salib.. Sang pastor pun mengakhiri kotbahnya. ===== Untuk kita renungan bersama...; 1.Terkadang kita mudah sekali 'membuang' Tuhan bagaikan sampah,pdhl Kristus telah memungut kita dari sampah. 2.Sering kita mudah sekali percaya apa yg ditulis koran, tapi kita selalu meragukan Firman Tuhan yg tertulis di dlm Alkitab. 3.Semua org memilih utk masuk surga,tapi mereka enggan utk setia,taat & menjadi pelaku Firman. 4.Kita dgn mudah mengatakan : Aku beriman kpd Tuhan Yesus, tapi kita masih mempercayakan hidup/nasib dgn mengikuti okultisme,ramalan,persugihan. 5.Kita dgn gampang sekali mengirim/mem-forward humor & gosip-gosip melalui email/SMS/status/BBM, sehingga dlm sekejap tersebar luas, tetapi bila mengenai kutipan ayat Alkitab,kata2 motivasi rohani ,kita berpikir berkali-kali sblm menekan tombol 'send'. 6.Pembicaraan mengenai hal yg vulgar, kasar, fitnah begitu mudah tersebar terbuka di mana2, tetapi sharing mengenai Firman Tuhan sangat terbatas, bahkan di sekolah maupun di tempat kerja. 7.Kita begitu bersemangat & berapi-api memuliakan Tuhan pada hari Minggu,tetapi pada hari2 kerja kita menjadi pengikut Kristus yg 'tersembunyi'. 8.Ketika hendak memforward renungan ini pun,mungkin kita akan menyeleksi lagi, krn takut & tdk yakin akan reaksi teman2 kita di FB. 9.Kita terlalu khawatir di delete teman di FB,dijauhi teman di kantor/disekolah krn sering posting/bersaksi ttg Kristus/Firman Tuhan..,tp kita lupa memikirkan apa yg Tuhan pikirkan ttg kita yg diutus utk menjadi saksi-Nya di dlm hidup kita dldm kata & karya utk kemuliaan nama-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita..Haleluya..amin.:) (sumber: Kumpulan Renungan Kristiani/editing by SYK).
Kisah Inspiratif: ~Why me...?~ Saudaraku, terkadang dalam kesusahan/kesesakan yang kita alami, kita merasa terbeban sekali kemudian timbul pertanyaan dalam hati kita, Oh Tuhan, mengapa harus saya yang mengalami ini?, mengapa ini boleh terjadi pada saya, apakah dosa saya hingga saya harus menanggung ini semua?. Sesungguhnya saudaraku, janganlah kita mengeluh seperti demikian, karena setiap kali kita mengeluh akan melemahkan kekuatan kita. Arthur Ashe seorang petenis Amerika berkulit Hitam, yang pernah menjuarai Wimbledon, dan orang pertama dan hingga kini masih satu2nya orang kulit hitam yang pernah menjuarai ajang paling bergensi tersebut memiliki kisah seperti demikian; Arthur Ashe terkena penyakit Aids, bukan karena kehidupan seksualnya melainkan karena transfusi darah ketika mengalami sakit jantung. Kemudian orang2 bertanya pernahkah Arthur Ashe berpikir “Why Me” ‘Mengapa Saya’, bahwa saya (Arthur) harus mengalami nasib seperti itu. Arthur kemudian menjawab; “Di dunia ini sekitar Puluhan juta mengimpikan bermain Tennis, hanya beberapa juta orang yang akhirnya bermain tennis, dari mereka hanya ratusan ribu orang yang menjadi petennis profesional, hanya ribuan yang bertanding di ajang grand slam, dan hanya 50 orang yang bertanding di Wimbledon, dan dari mereka hanya 4 orang mencapai semifinal dan 2 orang saja mencapai final. Dan akhirnya ketika saya berhasil mengangkat Trophy Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan ‘Why Me’ 'Mengapa saya'. Jadi ketika sekarang saya menderita Aids, tidak seharusnya pula saya bertanya kepada Tuhan, ‘Why Me’, ‘Mengapa saya?’” Perjuangan Arthur tidak berhenti ia terus mensupport bagi yayasan penderita Aids, dan beberapa minggu sebelum meninggalnya ia menulis buku “Days of Grace”. Jadi saudaraku, bersyukurlah dalam setiap keadaan, bersukacitalah dalam setiap keadaan, biarkan keluhan kita hanya terwujud menjadi pengharapan dalam doa untuk penyertaan-Nya. “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes 5:18). (sumber:Penghiburan Kristiani)
Kisah Inspiratif: ~Allah Yang Ajaib~ Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia. Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!"(Yunus 2:7-9). --- Saya pernah melakukan sebuah kesalahan fatal: mengisikan solar ke mobil berbahan bakar premium. Akibat kesalahan tersebut, tangki bahan bakar mobil itu harus dikuras dan dicuci. Sejak pengalaman tak menyenangkan tadi, saya lebih berhati-hati ketika mengisi bahan bakar. Manusia memang tidak luput dari kesalahan—entah itu sepele atau fatal. Dan, kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dalam hidup kita bisa mengakibatkan kegagalan, bahkan kehancuran. Ajaibnya, di tangan Allah, keadaan bisa menjadi sangat berbeda. Sebab, apabila Allah berkehendak, Dia bahkan sanggup mengubah sebuah kesalahan menjadi berkat. Seperti yang terjadi dalam kehidupan Yunus. Yunus telah bersalah kepada Tuhan saat ia lari dari perintah Allah. Akibatnya, saat mengarungi samudera, ia dikejar oleh badai gelombang yang menakutkan. Akan tetapi, dalam langkah salah Yunus tersebut, Allah sanggup berbuat sesuatu. Selain memberi teguran bagi Yunus, Allah pun membukakan mata awak kapal yang lain sehingga mereka percaya kepada Allah yang hidup dan benar. Allah sanggup mengubah kesalahan menjadi berkat. Bahkan tak hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Namun demikian, ini bukan berarti kita boleh seenaknya berbuat kesalahan di hadapan Tuhan. Justru pada saat-saat demikian, kita mesti mengakui dan menyerahkan segala kesalahan kita kepada Allah. Lalu tidak mengulang kesalahan itu dan tidak berkubang dalam penyesalan berkepanjangan. Bertindaklah. Ambil langkah untuk berani hidup benar, sehingga bahkan orang lain dapat melihat Allah yang bekerja melalui kelemahan-kelemahan kita. BAWA DAN AKUI KESALAHAN KITA KEPADA ALLAH APABILA MAU, DIA SANGGUP MENGUBAH KESALAHAN MENJADI BERKAT (Sumber :Renungan Harian).
Kisah Inspiratif: ~Bruce Bowen~ Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.(Matius 25:27) Bruce Bowen bukanlah atlet basket luar biasa seperti Michael Jordan atau Kobe Bryant. Kemampuannya ”terbatas” pada menjaga lawan dan membuat tembakan tiga angka dari pinggir lapangan. Akan tetapi, dengan maksimal ia melakukan kedua hal tersebut, tanpa harus merasa bersalah karena tak dapat melakukan hal-hal lain, apalagi yang di luar kemampuannya. Hasilnya, ia dikenal sebagai seorang anggota terpenting dari tim San Antonio Spurs yang berhasil memenangkan 3 gelar juara liga bola basket Amerika Serikat (NBA) dalam jangka waktu 5 tahun (2002-2007). Di dunia ini memang ada orang-orang yang sangat berbakat—yang diberi lima talenta oleh Tuhan. Kepada mereka, Tuhan berharap mereka melipatgandakan talentanya secara sepadan. Sementara itu ada orang-orang lain yang dianugerahi kemampuan yang lebih terbatas, yang hanya menerima dua atau satu talenta saja. Harapan Tuhan atas mereka pun sebenarnya sama; mengelolanya & bertanggung jawab sebaik mungkin agar setiap pribadi memberi yang terbaik dari dirinya. Sebab itu, berapa saja talenta yang Tuhan anugerahkan kepada kita, tidak menjadi soal. Yang penting kita tidak hanya berpuas diri karena memilikinya, tetapi bersedia memberi diri untuk mengelolanya dengan tekun. Mengerjakannya dengan setia sehingga meneguhkan karya Allah di hidup kita serta memuliakan kebesaran-Nya. Bahkan sekalipun kita hanya memiliki satu talenta, tetapi apabila dikelola dengan kerajinan dan kesungguhan hati, akan mendatangkan berkat besar bagi diri sendiri maupun sesama. Dan, menyenangkan hati Tuhan. TUHAN TIDAK MEMINTA KITA MELAKUKAN APA YANG TIDAK KITA BISA TETAPI MELAKUKAN APA YANG KITA BISA DENGAN SETIA (sumber:Renungan Harian).
Kisah Inspiratif : ''Kesaksian ko Ahok / Basuki Tjahaja Purnama'' Memiliki sifat yang bersahaja dan berani melawan arus menjadi ciri khas politisi berprinsip bersih, transparan dan profesional ini.Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. atau juga dikenal dengan nama Tionghoa Zhong Wan Xie, dgn nama panggilan Ahok , pria kelahiran Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966, beragama Kristen Protestan,berdarah Tionghoa,ayah tiga anak ini mencintai rakyat, bangsa dan negaranya (Republik Indonesia) dengan menolak melakukan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Pengusaha yang jadi politisi ini tak sudi makan gaji buta tanpa berbuat apa-apa untuk rakyat. Prinsip itu, ia lakon baik saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur (2004-2009) dan Bupati Belitung Timur (2005-2010), maupun sebagai anggota DPR RI (2009-2014). Saat menjadi anggota DPRD, misalnya, dia menunjukkan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN serta menilep uang Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif. Ia juga menjadi satu dari sedikit anggota DPRD yang berani bertatap muka langsung dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka. Keberaniannya untuk bersih, transparan dan profesional itu menuai simpati dari masyarakat Belitung Timur. Ia kemudian terpilih sebagai Bupati Belitung Timur. Dia pun melakukan sejumlah gebrakan di antaranya memberikan layanan kesehatan gratis, pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi secara cuma-cuma serta memperbaiki sarana dan prasarana publik. Di tahun 2006, Ahok dinobatkan oleh Majalah TEMPO sebagai salah satu dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Di tahun 2007 ia dinobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan yang terdiri dari KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Masyarakat Transparansi Indonesia. Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa berpolitik ala Ahok adalah berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, kejujuran, dan pengorbanan; bukan politik instan yang sarat pencitraan. Berani tampil beda juga ditunjukkannya saat menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Tanpa basa-basi, ia melaporkan aktivitas kerjanya dan merinci setiap pendapatannya baik dalam kunjungannya ke daerah maupun luar negeri di situs pribadinya. Dari situ, publik bisa mengetahui lebih banyak perihal penggunaan anggaran di DPR yang kebanyakan tidak efisien dan tidak efektif. Akibat upaya transparansi yang dilakukannya itulah, ia dimusuhi dan dianggap ‘aneh’ oleh rekan-rekannya di DPR. Sebagai anggota dewan, Ahok tetap berusaha tampil apa adanya, vokal, anti korupsi, bersih, transparan dan profesional.Ko Ahok tak segan-segan memberikan nomor ponselnya kepada masyarakat agar bisa senantiasa berkomunikasi dengannya. ==== Dalam sebuah acara talk show pembawa acara bertanya padanya,"Apa sebenarnya tujuan hidup anda..,mengapa anda mau bersikap jujur seperti ini,nanti anda dibenci orang?' Ahok menjawab.." .....mungkin karena didikan keluarga sejak kecil,keyakinan saya mengajarkan untuk selalu bersikap jujur,rendah hati dan terlebih karena saya takut pada Tuhan." “Barang siapa ingin jadi pemimpin harus menjadi pelayan dan melayani” itulah Firman Tuhan Yesus kata Pak Ahok dan benar-benar diterapkannya. Pak Ahok adalah anak Tuhan yang luar biasa, yang berani bicara kebenaran Firman Tuhan disetiap kegiatannya. Prinsip Pak Ahok adalah BTP (Bersih – Transparan – Profesional). ==== Dalam pemilihan calon Gubernur DKI Jakarta saat ini, Pak Ahok di daulat dari Partai Gerindra dan PDIP untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Pak Joko Widodo (Jokowi) yg juga merupakan salah satu anak bangsa yang berdedikasi tinggi & pro rakyat,pada hari ini Rabu,11Juli 2012,mereka memenangkan putaran pertama pilkada DKI Jakarta 2012. Ahok yakin dengan langkah dan terobosan bersama Jokowi, Jakarta bisa lebih baik lagi & dapat menjadi percontohan untuk kota2 lainnya di Indonesia. Semoga kisah singkat Ko Ahok ini dapat menjadi inspirasi utk kita semua. ==== >>Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia. Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik. Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau. (Amsal 2:1-11). Tuhan Yesus Kristus memberkati kita..amin. —

Rabu, 11 Juli 2012

Kisah Kasih Suami-Istri: "Saling Melengkapi" Kisah seorang istri dari pasangan muda yang baru hidup bersama 1 tahun. Suatu malam, ketika sang suami sudah tertidur lelap disampingnya, sang istri masih terjaga. Ditatapnya wajah suaminya, dan sang istri hanya bisa menggerutu dalam hati, melihat sosok si suami yang sebenarnya jauh dari idaman. Apalagi ketika sang suami mulai mendengkur cukup keras. Akhirnya dia menutup wajah dengan bantal dan mencoba tidur dengan segala kegalauan hati. Namun belum lama terlelap dengan nyenyak, sang istri harus terbangun, karena kaki sang suami menyenggol kakinya. Memang seringkali sang suami banyak gerak tidurnya, dan ini yang kesekian kalinya terjadi kejadian yang sama. Sang istri pun kaget, dan tanpa sadar untuk pertama kalinya agak membentak pada sang suami. Sang suami pun terbangun dan langsung meminta maaf. Dengan sabarnya sang suami membujuk sang istri untuk tenang. Setelah beberapa saat, akhirnya sang istri mulai mereda emosinya, kemudian dia bertanya untuk sebuah pertanyaan yang akhir-akhir ini mengganjal dalam fikirnya, “MENGAPA KAMU MENIKAHIKU, PA?” Sang suamipun menghela nafas, tersenyum dan menjawab, “Sebetulnya, memang kamu bukan wanita tipe idamanku, sayangku... tapi dari sekian waktu yang telah kita lewati bersama dulu, aku telah memilih untuk menjadikanmu pasangan hidup. Yang akan selalu kuperhatikan, kusayangi , dan kucintai untuk selamanya. Aku sadar, kalau aku selalu mencari sosok idaman, mungkin akan kudapatkan, tapi mungkin juga aku hanya akan selalu mencari dan mencarinya hingga Tuhan memanggilku, karena bisa jadi aku takkan pernah punya kesempatan bertemu dengan sosok idamanku itu atau malah dia akan menghindar untuk mencari idamannya juga. Jadi, kapan waktuku untuk membina keluarga?? Untuk menyayangi dan disayangi seseorang?” Terhenyak sang istri mendengarnya, suatu penjelasan yang sederhana dan jauh dari egois. Sang istri tiba-tiba merasa sangat bersyukur telah “diberi kesempatan” untuk berkeluarga dan rasa cinta pada sang suami yang sempat ia pertanyakan sendiri, tiba-tiba tumbuh begitu dahsyat disertai sebuah kekaguman yang luar biasa. hingga air mata haru pun tak terasa menetes. Mulai saat itu, tak pernah lagi sang istri mengingat-ingat sosok idamannya, sosok itu telah dia kubur dalam-dalam, dan dia mulai dapat menerima suaminya dengan segala kekurangan yang ada dan rasa syukur pun menjadi pengingat senyumnya di setiap waktu. Pasangan hidup kita adalah memang yang terbaik. Tak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk selalu memikirkan kekurangannya yang ada, karena tidak akan pernah kamu dapatkan pasangan yang sempurna sesuai dengan keinginanmu. Bila ingin suatu Cinta lebih indah, bahagia dan abadi, berikan hatimu, untuk mengisi yang kurang dan mengurangi yang berlebihan atas apa yang ada pada diri kalian berdua... TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."(Kejadian 2:18). Manusia punya begitu banyak kelemahan, dan penolong yang sepadan yang diberikan Tuhan, itu akan melengkapi kita untuk menjadi lebih sempurna. Just like a piece of puzzle that finds its place. Perbedaan-perbedaan yang ada justru bisa membuat kita saling melengkapi dan menjadikan kita lebih sempurna dibandingkan ketika kita sendirian. Tidak akan pernah ada manusia yang persis sama dalam segala hal. Perbedaan akan terus ada. Jangan pandang itu sebagai alasan perpecahan, namun pakailah sebagai alasan untuk saling melengkapi. Berbahagialah di atas perbedaan dalam kesa

Selasa, 10 Juli 2012

Kisah Kash Suami Istri: ~ KESAKSIAN PAULUS DAN LENA: "KISAH CINTA SEJATI" ~ Pada perjumpaan pertama, saya sebenarnya kurang tertarik dengan isteri saya karena postur tubuhnya yang pendek. Akan tetapi ada hal lain yang menjadi kelebihan isteri saya dan berhasil memikat hati saya, yaitu sorotan matanya. Tepat satu tahun sejak perkenalan, kami memutuskan untuk menikah. Sampai saat ini, setiap kali saya melihat isteri saya, saya selalu terkenang akan masa-masa indah bersamanya. Paulus dan Lena memasuki perkawinan yang bahagia. Mereka dikaruniai empat orang anak. Mereka menjalani kehidupan berkeluarga dengan saling mengasihi dan sangat bahagia. Namun masa-masa indah itu harus diguncang dengan ujian yang berat. Putera kedua mereka yang bernama Sigit menjadi korban tabrak lari dan meninggal dunia. Paulus: "Sebelumnya kejadian tersebut kehidupan rumah tangga saya begitu bahagia. Saya juga mengalami masa-masa paling indah bersama isteri saya. Seperti ada link yang putus, ada sesuatu yang hilang kehidupan keluarga kami." Lena : "Saya sangat kehilangan akan kepergian Sigit yang begitu tiba-tiba. Saya amat bersedih karena saya sangat mencintai anak saya. Kejadian ini membuat Lena larut dalam kesedihan yang mendalam. Jiwanya tertekan dan berakibat buruk pada kesehatannya. Lena terserang stroke. Hari demi hari saya menemani Lena yang terbaring lemah dan tidak bisa diajak bicara. Tim dokter yang menangani mengatakan bahwa sudah tidak ada harapan lagi. Menurut mereka sudah 90 persen jiwa isteri saya tidak terselamatkan lagi. Kalaupun Lena hidup maka keadaanya tidak akan membaik. Ia akan tetap terbaring di tempat tidur, tidak bisa berjalan dan berbicara lagi. Saat itu saya sangat sedih karena saya belum siap jika harus ditinggalkan oleh orang yang saya cintai. Dengan setia dan penuh kasih Paulus menjaga dan merawat Lena. Ia juga tidak pernah berhenti berdoa untuk kesembuhan Lena. Paulus dengan sabar melayani isterinya." Lena : "Saya sangat terharu dengan apa yang dilakukan suami saya. Saaat itu saya benar-benar merasakan betapa besar kasih sayang yang diberikan olehnya." MUKJIZAT TERJADI. Secara tiba-tiba keadaan Lena berangsur-angsur pulih dengan mengagumkan. Kaki dan tangannya sudah mulai bisa digerakkan. Segala diagnosa dokter yang pernah diberikan dipatahkan oleh kasih sayang dan perhatian dari Paulus terhadap isterinya. Doa Paulus dijawab oleh Tuhan. Lena sembuh total, pulih seperti sediakala. Paulus : "Saya sungguh takjub dengan bukti keagungan Tuhan. Betapa Tuhan sangat mengasihi dan perduli atas kehidupan saya dan isteri saya. Satu permintaan saya kepada Tuhan supaya saya diberi kesempatan untuk mencurahkan kasih sayang saya kepada isteri saya sampai masa tua. Supaya saya juga bisa membahagiakannya sampai Tuhan memanggil." “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”(Matius 19:6) TUHAN YESUS Mengasihi, Memberkati & Menyertai Anda selalu... [ Sumber Kesaksian: Paulus & Lena ]

Senin, 09 Juli 2012

Kisah Kasih Suami Istri: " Karena Tak Cinta, Aku Tak Pernah Layani Suamiku " Pernikahan adalah momen yang sangat spesial. Robert, sang mempelai pria tampak sangat bahagia, tetapi tidak dengan mempelai sang wanitanya. Apa yang sesungguhnya terjadi? 10 hari sebelum pernikahan, Elisa Sri Indahsari sebenarnya sudah menolak untuk dinikahkan oleh kedua orangtuanya. Adapun alasan ia melakukan itu karena ia tidak mencintai Robert Sunarto Putro, sang calon suami yang merupakan pilihan dari ayah dan ibunya. Namun ternyata tindakannya tersebut justru berbuah amarah dari sang ayah. Dengan alasan tidak menghargai usaha keras yang telah dilakukan selama ini, Elisa mendapatkan perlakuan kasar dari sang ayah. Tamparan, jambakan, dan guyuran air harus ia terima setelah ia terus melawan apa yang diucapkan sang ayah. Terus menerus dihajar, Elisa yang memang sudah lama menaruh sakit hati kepada orang yang menjadi suami dari ibunya tersebut tetap menunjukkan sikap kerasnya. Beruntung, ketika sang ayah akan semakin membabi buta, ia mendapat pertolongan dari tetangga di samping rumahnya. Nyawa Elisa pun hari itu selamat. Singkat kisah, Elisa mau juga untuk mengikuti apa yang menjadi kemauan dari orangtuanya, yakni menikah dengan Robert. Akan tetapi, seperti halnya rumah tangga-rumah tangga yang tidak didasari cinta, keluarga baru pasangan muda ini pun kerap dipenuhi dengan konflik. Apalagi sejak diketahui malam pertama menikah Elisa tidak mau diajak berhubungan badan, masalah kian silih berganti menerpa mereka. Robert yang merasa layak untuk menerima “pelayanan” dari Ester mencari berbagai cara agar istrinya mau untuk melakukan hubungan suami istri. Hanya saja, usaha-usahanya itu tetap tidaklah membuahkan hasil positif. Sebaliknya, Ester yang merasakan tidak dimengerti dan dicintai justru menyambut perhatian dari pria lain. “Dia bilang bahwa dia simpati sama saya, dia suka sama saya. Saya merasa ‘o, ada yang merhatikan saya, ada yang sayang sama saya’. Saya cari orang yang mengasihi, dia mengasihi saya, ya saya terima dia. Tetapi, saat benar-benar akan melakukan hubungan suami istri, tanpa sengaja tangan dan kaki saya langsung menendang dan memukul,” “Dia pun melepaskan saya dan bilang, ‘ya, tidak apa-apa, disini kamu lagi belajar’. Saya mulai berhentinya dan tidak lagi berhubungan dengan dia saat dia bilang ‘kita saling mencintai, saling mengasihi, itu anugerah dari Tuhan’, nah baru saya sadar, ‘iya memang cinta itu anugerah dari Tuhan, tetapi kita punya hubungan itu salah. Masing-masing sudah mempunyai pasangan, dan itu salah dan itu sangat berdosa, hubungan kita pokoknya sampai disini saja,” ungkap Elisa. Pada saat Elisa sedang menjalin hubungan gelap dengan pria lain, di waktu itu juga Robert sedang meniti karir di Jakarta. Di kota itu, ia juga mengikuti kegiatan pembinaan rohani. “Kesempurnaan seorang laki-laki adalah sama dengan kesempurnaan Kristus. Disitulah saya mengalami pemulihan. Saya bertobat dari dosa-dosa saya yang pernah saya lakukan terhadap istri. Dari situlah saya menemukan bagaimana kalau istri itu benar-benar berharga. Saya menuliskan surat cinta buat istri saya. Dari situ saya menemukan saya benar-benar mencintai istri saya secara penuh,” ujar Robert. “Terus sampai enam bulan suami saya pindah ke Tangerang, saya nyusul. Dan di Tangerang pun, kami tidak melakukan hubungan suami istri. Saya sangat salut, saya ngga bisa, dia menyadari dan dia mau membantu. Jadi, pelan-pelan, meskipun ngga pun, ia menerima,” aku Elisa. Cinta dan penerimaan Robert membuat perubahan di hati Elisa. “Saya selalu minta sama Tuhan, ‘Tuhan, kalau memang Tuhan sudah kasih seorang suami, meskipun awalnya saya tidak suka, kalau pun ini memang jodohmu kenapa saya tidak bisa melayani dia. Tuhan, buat saya bisa,” kata Elisa sambil mengurai air mata. Kesabaran Robert membuahkan hasil. Hubungan mereka semakin membaik. Elisa pun menerima perlakuan mesra dari Robert, meski belum seutuhnya, “Saya semakin mengasihi dia, akhirnya bisa melakukan hubungan suami istri karena kesabaran suami saya.” Sembilan bulan kemudian, mukjizat terjadi. Elisa dan Robert dikarunai seorang anak. Suatu hari, Elisa memberanikan diri untuk menceritakan rahasia yang selama ini ia simpan kepada pembimbingnya. “Ibu gembala telepon, nyuruh saya datang ke ibadah. Sesampainya disana, saya ikuti setiap acara demi acara di ibadah itu. Saat firman Tuhan dibagikan saya diingatkan tentang hati Bapa – kalau kita mungkin kecewa dengan bapak di dunia, tetapi Bapa di surga itu jauh lebih luar biasa, Dia memperhatikan kita, tahu kebutuhan kita” “Disitu saya sadar, ’sudahlah lepaskan sakit hati dan kepahitan kepada orang tua’. Saya pun maju dan terus saya didoakan. Pas didoakan itulah, saya melepaskan kemarahan saya, sakit hati saya, saya mengampuni bapak saya. Sepanjang ibadah itu, yang ada saya nangis dan bersyukur bahwa selama ini ternyata ada pribadi yang mengasihi saya.” Mengira bahwa Tuhan sudah selesai bagi kehidupannya hari itu, diluar dugaan pada saat sesi kedua di ibadah yang ia ikuti, Tuhan kembali melawatnya. Disitu, ia melepaskan pengampunan kepada orang-orang yang telah menyakitinya selama ini, khususnya pria-pria yang pernah melakukan pelecehan seksual kepada dirinya, termasuk suaminya. Sepulang dari ibadah tersebut, Elisa membuat pengakuan kepada Robert. Dengan bercucur air mata, ia mengatakan bahwa ia pernah berselingkuh dengan pria lain dan ia pasrah jika ia ditinggalkan ataupun diceraikan. Namun, di luar dugaan, sang suami tidak marah. Malahan, sang suami justru berkata tidak apa-apa dan mengajak doa dirinya kepada Tuhan. “Sepanjang doa, ya saya nangis terus karena merasa ‘Ya, Tuhan kok bisa sih saya mendapatkan suami yang baik banget.” Sejak peristiwa itu, Elisa melepaskan masa lalu buruk yang ia alami. Tuhan pun memulihkan keadaan Robert dan Elisa. Sekarang, keluarga ini menjadi keluarga yang penuh dengan kasih dan cinta Tuhan. Atas hal tersebut, Robert menyatakan rasa terima kasihnya kepada Tuhan. “Anak dan istri, mereka berdua adalah anugerah terbesar bagi saya. Saya mengucap syukur sekali damai sejahtera Tuhan sungguh berlimpah-limpah di dalam keluarga saya.”
Kisah Inspiratif: " REGINA INDONESIA IDOL 2012 " Kisah hidup Regina ternyata begitu berat & mengharukan. Benar2 sebuah perjuangan hidup sejak dia kecil. Sewaktu kecil Regina pernah mengalami kecelakaan.Regina, ibu & adiknya selamat, sedangkan ayahnya meninggal dunia. Regina mengalami patah kaki sampai harus operasi 2 kali. Ibunya menikah lagi, tapi kemudian ayah tirinya juga meninggal dunia. Ibunya juga pernah tertipu INVESTASI, ibunya harus menggadaikan rumah, sampai akhirnya rumahnya dijual & beli rumah kecil yang sekarang dia tempati bersama ibu & 2 orang adiknya. Rumah kecil itu direnovasi juga dengan bantuan warga, ada yang bantu pagar atap, dsb Demi mencukupi kebutuhan hidup Regina sejak kelas 1 SMU menyanyi dikafe. Kehidupan se-hari2 juga mengandalkan bantuan dari saudara2 ibunya & setiap bulan mereka mendapat paket sembako dari gereja. Seperti kita ketahui REGINA GAGAL mengikuti Indonesia IDOL 6x!! Tapi REGINA tidak putus asa, berjuang terus sampai ke-7x nya dia berhasil!! "Seorang pemenang selalu melihat sebuah jawaban di setiap masalah, sedang seorang pecundang melihat sebuah masalah disetiap jawaban. Tuhan menguji kesabarannya selama 6 Tahun.Tuhan menempa mentalnya & Tuhan membuat INDAH PADA WAKTUNYA. Keberhasilan REGINA di INDONESIAN IDOL adalah jawaban Tuhan atas kesabaran & perjuangannya, terlebih atas doa2nya. KEMENANGAN ADALAH MILIK ORANG2 YG BERDOA & BERJUANG
Kisah Inspirtif: " Baju Compang-camping Sang Pengemis " Seorang pengemis tinggal dekat istana raja. Suatu hari, ia melihat pengumuman dipasang di luar gerbang istana. Raja mengadakan suatu perjamuan besar. Siapa saja yang berpakaian kerajaan diundang ikut serta dalam perjamuan. Si pengemis pergi dengan sedih. Ia memandang baju compang-camping yang dikenakannya dan mendesah. Tentu saja hanya para raja dan keluarga kerajaan yang mengenakan jubah kerajaan, begitu pikirnya. Sekonyong-konyong suatu ide muncul di benaknya. Memikirkannya saja telah membuat tubuhnya gemetar. Beranikah ia? Si pengemis kembali ke istana. Ia menghampiri penjaga gerbang istana. “Tolong saya, pak, saya mohon bicara dengan Sri Baginda.” “Tunggulah di sini,” jawab penjaga. Beberapa menit kemudian ia telah kembali. “Sri Baginda berkenan menemuimu,” demikian katanya, lalu menghantar si pengemis masuk. “Kamu ingin menemuiku?” tanya raja. “Ya, Tuanku raja. Hamba begitu ingin ikut serta dalam perjamuan yang Tuanku selenggarakan, tetapi hamba tidak memiliki jubah kerajaan untuk dikenakan pada perjamuan tersebut. Sudilah Tuanku, maafkan kelancangan hamba, sudilah Tuanku memberikan kepada hamba salah satu jubah usang Tuanku, sehingga hamba dapat datang ke perjamuan.” Tubuh sang pengemis bergetar begitu hebat hingga ia tak sempat melihat sekilas senyum di wajah sang raja. “Engkau sungguh bijaksana datang kepadaku,” kata raja. Raja memanggil putranya, sang pangeran. “Ajaklah ia ke kamarmu dan berilah ia pakaian dari pakaianmu.” Pangeran melakukan apa yang diperintahkan ayahnya dan segera saja sang pengemis telah berdiri di depan sebuah cermin, mengenakan jubah yang tak berani ia berharap untuk memilikinya. “Sekarang engkau layak ikut ambil bagian dalam perjamuan raja esok malam,” kata pangeran. “Tetapi, yang lebih penting dari itu, engkau tidak akan pernah memerlukan baju lagi. Jubah yang engkau kenakan itu akan tahan untuk selamanya. Sang pengemis jatuh tersungkur, “Oh, terima kasih,” serunya. Tetapi, sementara ia pergi meninggalkan kamar, terlihat olehnya tumpukan baju dekilnya di atas lantai. Ia ragu-ragu. Bagaimana jika yang dikatakan pangeran itu tidak benar? Bagaimana jika ia membutuhkan baju lamanya lagi? Segera dipungutnya baju compang-campingnya. Perjamuan itu jauh lebih mengagumkan daripada yang dapat dibayangkannya. Namun demikian, ia tak dapat menikmati perjamuan seperti seharusnya. Ia telah menggulung baju compang-campingnya menjadi suatu buntalan, dan buntalan itu berkali-kali jatuh dari pangkuannya. Hidangan berlalu cepat dan sebagian hidangan paling lezat itu terlewatkan olehnya. Waktu membuktikan bahwa pangeran benar. Jubah pemberian pangeran tahan untuk selamanya. Tetapi, tetap saja pengemis yang malang itu merasa sayang untuk membuang baju compang-campingnya. Dengan berlalunya waktu, orang mulai lupa akan jubah kerajaan yang dikenakannya. Mereka hanya melihat buntalan baju compang-camping yang ia bawa kemanapun ia pergi. Mereka bahkan menyebutnya sebagai pak tua dengan baju compang-camping. Suatu hari, sementara ia terbaring mendekati ajalnya, raja mengunjunginya. Si pengemis melihat wajah sedih raja ketika raja melihat buntalan dekil baju compang-camping di sisi pembaringannya. Tiba-tiba teringatlah sang pengemis akan ucapan pangeran dan ia menjadi sadar bahwa buntalan dekil itu telah membuatnya kehilangan kesempatan menikmati kerajaannya yang sebenarnya sepanjang hidupnya. Ia pun menangis pilu mengingat kebodohannya. Dan raja ikut menangis bersama dia. Pengemis Kita telah diundang masuk ke dalam keluarga kerajaan - yaitu kerajaan Allah. Agar dapat ikut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan, yang perlu kita lakukan hanyalah menanggalkan baju lama kita dan mengenakan “baju baru” iman yang telah disediakan oleh Putra Allah, Yesus Kristus. Namun demikian, kita tidak dapat menahan terus baju lama kita. Ketika kita mengenakan iman akan Kristus, kita harus melepaskan dosa-dosa dalam hidup kita dan cara hidup kita yang lama. Yang lama harus ditinggalkan, jika kita rindu men

Minggu, 08 Juli 2012

Kisah Inspiratif: " KEGAGALAN BUKANLAH SUATU KEHANCURAN " Inilah suatu bukti bahwa kegagalan bila kita mencoba terus maka suatu kesuksesan harus di bayar dengan mahal dan dengan usaha yang keras dan tak luput dari doa maka perjuangan itu tak akan menjadi sia-sia. Cerita perjalanan menarik dari Regina, dara kelahiran Jakarta 4 Desember 1986 itu. Mantan penyanyi kafe itu sudah enam kali berturut-turut gagal lolos dalam audisi Indonesian Idol. Tapi malam ini, Regina Ivanova, begitu nama lengkapnya, tidak hanya menjadi finalis tapi juga jawara dan bintang baru idola Indonesia. Penampilan Regina begitu memukau. Apalagi kala membawakan lagunya Adele, "Someone Like You." Karena membawa lagu itu, Regina masuk dalam Trending Topic dunia di twitter. AHMAD DHANI : “ "Sorry ya. Sorry saya harus katakan. Maaf sekali pada semuanya. Bahwa saya harus katakan. Kalau dalam bahasa Inggris Regina Ivanova 'You are the winner'. Saya mungkin mengecewakan beberapa penggemar-penggemar yang lain. Atau mengecewakan penggemar yang nge-vote atau yang tidak nge-vote Regina Ivanova. Tapi menurut saya 'You are the champion, you are the winner. Kamu adalah pemenang Indonesian Idol. Maafkan yang lain yaa. Yang enggak sependapat dengan saya." AGNES MONICA : “ Tadi ketiga juri sudah standing applause buat kamu. Kayanya itu mungkin sudah says everything, itu sudah says it all. Dan memang karisma saat bernyanyi itu kamu sangat punya. Ada lagu-lagu yang memang tidak bisa dimacem-macemin. Seperti yang saya bilang istilah makannan itu pas. Enggak kebanyakan, enggak kedikitan. Dan kamu membawakan lagu-lagu. Bukan hanya hari ini. Tapi dari minggu-minggu lalu sangat konsisten great. Kamu sangat konsisten bagus dan spektakuler. ” ANANG HERMANSYAH : “ "Aku cuma bilang adalah begini. Kemampuan kamu hari ini rakyat Indonesia yang mengikuti Idol adalah kamu menyanyi sebenarnya sudah sangat luar biasa. Kalau mungkin dipertandingkan nyanyi satu lagu yang sangat baru. Dengan Adele nih. Aku tetap megang kamu. Kenapa aku bilang begitu? Karena kemampuan bernyanyi kamu lain. Menyanyikan semua lagu. Kamu bawakan secara luar biasa. Belum tentu Adele bisa begitu. Saya minta maaf buat pendukung-pendukung Adele. Saya terus terang lagu tadi. Aku lebih suka kamu ”. Regina sebagai new Indonesian Idol 2012 session 7 dan juga Sean sebagai grandfinalis kebanjiran hadiah setelah keduanya mampu menembus babak grandfinal pada Sabtu 7 Juli sampai Minggu dini hari 8 Juli 2012. Regina dan Sean masing-masing mendapatkan mobil Yaris. Yang membedakan adalah Regina mendapatkan Yaris tipe otomatic, sedangkan Sean meraih Yaris tipe manual. Sebagai Indonesian Idol 2012 yang baru, Regina mendapatkan hadiah uang dari MNC Asset Management senilai Rp50 juta, sedangkan Sean mendapatkan Rp25 juta. Keduanya juga mendapatkan asuransi jiwa dari MNC Life dengan nilai Rp1 miliar. Sebelum diumumkan, Anang yang dimintai pendapatnya menyebut Regina yang bakal tampil sebagai juara sekalipun Sean juga luar biasa. “Langsung saja ya, saya pilih Regina,” kata Agnes Monica. Sedangkan Ahmad Dhani menjagokan Sean yang akan tampil sebagai The Next Indonesian Idol 2012. Regina yang dijagokan oleh banyak pihak, akhirnya memang tampil sebagai juara. Menurut Daniel Mananta, hasil voting kedua grand finalis memang saling susul menyusul. “Sangat ketat,” kata Daniel. Kedua finalis memang tampil all out dengan sejumlah lagu. Sean dan Regina juga duet menyanyikan ‘Independent Woman’ yang dipopulerkan Destiny’s Child. Malam puncak Indonesia Idol 2012 juga menampilkan medley lagu terbaik yg pernah dibawakan 10 finalis tersisih. Yoda berkolaborasi dengan Anang di lagu ‘Biarkanlah’, sementara Dion tampil bareng Didi Kempot dalam lagu ‘Tanjung Perak’ & ‘Sewu Kuto’. Selain itu, acara yang disiarkan secara langsung oleh RCTI itu juga menampilkan Agnes Monica yang melantunkan ‘Cinta di Ujung Jalan’. Agnes juga berkolaborasi dengan Ahmad Dhani dalam lagu ‘Cinta Mati. Seperti prediksi dari para dewan juri juga menyatakan bahwa Regina yang akan menjadi juara Indonesia Idol 2012. Begitupun dengan prediksi yang pernah disampaikan bisnis.com beberapa hari yang lalu, dimana dalam prediksi itu juga sudah disebutkan bahwa yang berpeluang besar menjadi juara Indonesian Idol 2012 adalah Regina. Sebagai pemenang Indonesian Idol 2012, tentunya keberadaan Regina Idol yang diketahui telah gagal sebanyak 6 kali pada ajang ini, dan pada akhirnya mampu menjadi juara, tentu sebagai sebuah catatan yang menarik. Regina yang sudah gagal sebanyak 6 kali di ajang Indonesian Idol, akhirnya berhasil menjadi Jawara untuk tahun ini. Kemenangan itu langsung disambut tangis oleh Regina, serta keluarga dan pendukungnya, yang hadir di malam Result and Reunion Show Indonesian Idol 2012, di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/7/2012) dini hari. Menurut Anang Hermansyah, sangat sulit memilih antara Sean atau Regina yang bakal menjadi juara musim ini. Indonesian Idol, kata Anang, adalah ajang berkualitas. "Semoga Idol terus berlanjut pada tahun-tahun ke depan. Tapi, kalau boleh memilih, malam ini saya melilih Regina, Ujar Anang saat ditannya oleh Daniel Mananta, di malam Result and Reunion Show Indonesian Idol 2012, di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/7/2012) dini hari. SAYA JUGA IKUT MENGUCAPKAN KEPADA REGINA DAN PARA PESERTA INDONESIA IDOL 2012 INILAH ACARA INDONESIA IDOL PALING SPEKTAKULER SELAMA INDONESIA IDOL YANG TELAH DI LAKSANAKAN ENAM KALI SEBELUMNYA. SUKSES SELALU BESERTA KITA SEMUA. KEGAGALAN BUKAN SUATU KEHANCURAN MELAINKAN SUKSES YANG TERTUNDA,TAK ADA YANG TAK MUNGKIN BIAL KITA TERUS MENCOBA DAN BERUSAHA MAKA KESUKSESAN ITU AKAN TIBA PADA SAATNYA,JANGAN PERNAH PUTUS ASA DAN SEMUA INI TAK LUPUT DARI DOA........
Kisah Sedih Berjuta Makna: " VAGINALIA " Saya sudah sering dihina dan terhina. Jadi sudah biasa kalau kamu mengernyitkan dahi, mempertanyakan, (atau malah) menertawakan nama saya. Sebab nama saya Vaginalia. Asli dari akte lahir, murni pemberian kedua orang tua saya. Silahkan kalau kamu mau tertawa. Toh sudah biasa. Kamu mengenalkan namamu sebagai Muhammad. Nama yang bagus, dan agung. Sebab namamu itu, juga nama nabi yang paling diagungkan. Yang dijuluki Al-Amin, artinya dapat dipercaya. Diteladani banyak manusia, termasuk saya. Sebab katanya akan mendapat pahala jika saya memuji namanya, mendapat sesuatu yang bernama ‘Syafa’at’ di kehidupan akhirat. Nama kamu Muhammad. Orang yang terpuji. Sebab itulah saya percaya sama kamu. ***** Saya masih perawan, belum kawin. Orang-orang seringkali merendahkan harga diri saya sebab nama saya Vaginalia. Mendekati saya dengan alasan nafsu saja. Saya benci. Saya jijik. Sebab saya juga perempuan baik-baik. Mendambakan laki-laki yang baik-baik. Tidak seperti laki-laki pada umumnya yang menilai saya dengan harga. Pernah saya ditawar dua juta untuk sebuah malam bersama dengannya. Saya tidak mau. Meski saya miskin, saya punya harga diri. Saya benar-benar tersinggung. Saya tampar dia, dan dia memaki saya. Mengatakan saya hanya jual mahal. Padahal saya benar-benar tak mau dibeli, dengan harga berapapun yang kamu beri. Nama kamu Muhammad. Saya suka perilakumu terhadap saya. Kamu menemani saya duduk di sebuah kantin. Memesan dua mangkok bakso; satu buat kamu, satu buat saya. “Saya yang traktir,” katamu sambil tersenyum merekah. Saya bahagia, kamu mau duduk di samping saya. Mau berbicara dengan saya meski tatapan curiga mengarah ke arah kita berdua. Sebab nama saya Vaginalia. Vagina, nama organnya wanita. Barang yang sudah banyak diobral murah. Itu untuk kelas biasa, limapuluh ribu semalam. Bisa juga sampai ratusan juta. Tergantung jaminan kepuasan yang diberikan. Tapi sekali lagi, saya tidak seperti itu. Saya wanita baik-baik, mendambakan laki-laki baik-baik. Nama kamu Muhammad. Dan kamu memanggil saya “Va”. Saya tidak menolak. Saya justru senang. Sebab kamu teman pertama saya. Kamu selalu sabar menemani saya meski mereka masih menatap curiga. Nama kamu Muhammad. Dan segalanya telah berubah menjadi kamu. Saya jatuh cinta sama kamu. Tapi apa saya pantas untuk mencintai dan dicintai? Saya tidak berharap lebih. Saya sudah cukup senang dengan keberadaan kamu sebagai teman saya. Sampai bulan kedua, kamu mendadak muncul di depan pintu kostan saya. Padahal hujan sedang deras. Kamu basah kuyup. Belum sempat saya ambilkan handuk, kamu sudah memegang tangan saya. Dan kamu ungkapkan cinta. Kamu tahu, itu pertama kalinya tangan saya digenggam laki-laki. Tapi saya bahagia. Karena itu kamu. Terlebih kamu mengatakan cinta. Mimpi yang menjadi nyata. Sejak itu kita pacaran. Satu bulan. Dua bulan. Kita masih hanya berpegangan tangan. Sebab saya tak mau macam-macam. Belum waktunya. Sebab saya tahu bahwa zinah adalah dosa besar. Sama saja dengan menyekutukan Tuhan. Toh saya cukup bahagia dengan berpegangan tangan. ***** Saya cantik, katamu. Malam itu saya membiarkan kamu mencium bibir saya. Saya hanya mampu memejamkan mata. Sementara bibirmu terus melumat bibir saya. Saya takut. Benar-benar takut. Sebab saya tahu ini dosa. Tapi kamu terlalu mempesona, membuat saya tidak berdaya. Sebab sebelumnya kamu memasangkan cincin di jari saya, kembali mengatakan cinta, dan berjanji akan menikahi saya. Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa ketika tanganmu mulai menelusup di balik kemeja saya. Mengelus tubuh saya. Saya ingin katakan jangan, tapi bibir saya kamu bungkam begitu nakalnya. Saya mulai menangis, tapi kamu dengan hebatnya kembali mengatakan cinta, menenangkan hati saya. Tiba-tiba hari telah pagi. Menyaksikan kamu tanpa busana, begitu pula saya. Ada bercak darah di sana. Saya menangis. Sebab saya tahu, saya tidak lagi perawan. Tapi lagi-lagi kamu memeluk saya, mengecup kening saya, berjanji menikahi saya. Saya percaya. Sebab nama kamu Muhammad. ***** Berkali-kali setelah itu kamu melakukan hal yang sama. Saya ingin menolak. Benar-benar ingin menolak. Tapi kamu begitu pintar untuk memancing hasrat saya keluar, tanpa malu, tanpa bisa lagi memikirkan bahwa kita adalah pendosa yang tidak akan diterima ibadahnya. Dan neraka balasannya. Sebab namu kamu Muhammad, saya percaya kamu akan menikahi saya. ***** Bulan keenam kamu mengatakan perpisahan. Tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Kamu benar-benar pergi meninggalkan saya, seperti angin. Tak tertinggal suatu apapun kecuali membawa debu melekat pada tubuh saya. Padahal kita sudah pernah bercinta dengan dosa, berkali-kali. Tapi kamu tetap tak menggubris itu semua. Akhirnya kamu mengatakan bosan kepada saya. Dan saya hanya bisa tertawa. Tertawa akan kebodohan saya mempercayai kamu selama ini. Padahal nama kamu Muhammad. Orang yang terpuji. Tapi mungkin setan-setan yang kegirangan memujimu. Sedangkan saya lebih memilih menghujatmu, melaknatmu. Tapi saya akhirnya sadar, sia-sia saya melakukan itu. ***** Kamu tahu dimana saya berada saat ini? Penjara! Saya membunuhi Muhammad, satu per satu. Di jalan, di keramaian, atau di tempat remang-remang yang menjajakan kebahagiaan. Saya mencari Muhammad. Muhammad mana saja yang matanya belingsatan melihat kecantikan saya. Dan lagi-lagi saya menyebut Muhammad, merindukan Muhammad yang pernah saya puji. Sebab ia orang yang terpuji. Yang pernah begitu saya teladani. Tidakkah kamu mengerti?
Kisah tentang Kekuatan Cinta: b>" KASIH YANG SESUNGGUHNYA " Desahan angin malam masuk ke dalam sukmaku. Membawa angan serta diriku menari bersamanya. Lampu beralaskan bintang terus bersinar indah seperti mengisyaratkan kedipan yang cantik ke arahku. Sungguh indah malam ini. Mimpi yang dibalut kecerahan sangat kudamba disaat sekarang. Tiba-tiba saja keramaian bayang itu semakin kabur, meninggalkan bercak keheningan pada malam yang semakin pekat. Aku terbangun. Semua terlihat samar-samar pada mulanya. Kujelikan lagi pandanganku. Sebuah kamar yang terang dengan empat lampunya membuatku ingat di mana sekarang berada. Seorang bocah tertidur pulas diatas ranjang yang bersih. Ia tampak tenang walaupun, dalam rautnya terlihat jelas akan kesakitan yang dihadapinya. Sudah hampir 24 jam aku menantinya sadar namun, belum sedikit pun ia membuka matanya. Aku memandangnya dengan hati yang pilu. Merasa bahwa diri ini tak pantas menjadi seorang kakak, apalagi seorang pelindung baginya. Dinginnya angin malam seakan kembali mengingatkanku akan semua hal yang telah terlewati. Jiwaku terus menelusuri jejak masa lampau yang telah usang. Mengais berkas mimpi yang pernah terangkai. Malam yang gelap menekanku amat dalam kala itu, seperti telah menandakan akan sesuatu yang tragis. Aku kembali pada bayangan yang telah lampau. Bayangan tentang Ibu yang terkulai lemas tanpa asa untuk hidup. Aku sangat sedih jika mengingat kenyataan ini. Mengetahui fakta bahwa Ibu tak sanggup lagi menjalani kehidupannya. Aku mendekapnya dengan begitu erat, seakan tak ingin berpisah darinya. “Ibu. Ibu, bersabarlah dalam menghadapi semua cobaan ini. Aku yakin Ibu bisa melewatinya dan kembali seperti sedia kala,” ujarku pada Ibu. Ia tersenyum sedih sembari menatapku lekat. “Kau anak yang kuat, Dinda. Bahkan, saat kau mengetahui jati dirimu kau tak pernah menganggapku sebagai orang lain dalam hidupmu, bahkan tidak juga pada Rega. Aku tak tahu, apa aku pantas kau tangisi, Nak,” ujarnya dengan raut yang sendu. “Ibu tak boleh berkata begitu. Aku ini anakmu, Bu. Kau yang berjuang begitu keras untuk membesarkanku. Kaulah satu-satunya orang yang mempercayaiku di saat tak ada rasa percaya lagi dalam diriku. Kaulah penunjuk arahku, Bu. Aku tak tahu lagi bagaimana nantinya hidupku dan Rega berlanjut tanpamu.” Ibu mengangguk pelan. Aku tahu kata-kataku hanya akan menambah beban lagi dalam benaknya. Namun, aku ingin Ibu tahu bahwa ia tak sendiri di dunia ini, masih ada anak-anaknya yang selalu sayang padanya. Masih ada aku dan Rega. “Dinda, Ibu mohon padamu untuk menjadi kakak yang baik bagi adikmu, Rega. Ibu tahu, perasaannya belum bisa menerima secara utuh kehadiranmu sebagai kakaknya setelah apa yang ia tahu mengenai dirimu yang sebenarnya. Ini semua salah Ibu, Ibu tak berterus terang padanya sejak awal mengenai kakaknya. Namun, Ibu berharap kau bisa sayang padanya seperti kau sayang pada saudara kandungmu sendiri. Maafkan Ibu karena telah membebanimu begitu berat di usia remajamu ini. Maafkan Ibu karena tak bisa berbuat banyak untuk kalian dalam kondisi seperti ini. Hanya kaulah yang Ibu percaya untuk menjaga adikmu. Jadilah pembimbing yang baik bagi adikmu. Berjanjilah demi Ibu, Dinda.” Aku mengusap titikkan airmata yang menetes dari pelupuk mataku, seraya mengangguk dengan yakin dan berkata parau, ”Ya Bu, aku janji.” Angin kencang berdesir menembus tubuh kakuku, meninggalkan diriku yang berdiri terpatung sendiri. Hembusannya mereda dan di saat itulah aku sadari bahwa Ibu juga telah pergi bersama angin yang berlalu. Aku terisak begitu lama sehingga tak kenal waktu lagi. Entah ini bodoh apa tidak. Entah apa kata orang tentangku, aku tak peduli lagi. Hati ini terlanjur hancur, jiwa ini sakit. Aku tak tahu bagaimana lagi cara mengungkapkan dalam batin ini jika, aku teramat sedih. Aku juga tak tahu bagaimana menghilangkan perasaan kacau yang kudera saat saat ini. Kenyataan memang begitu pahit. Kehilangan sosok ibu yang membimbingku semenjak kecil hingga menjadi seorang remaja seperti ini begitu membekas pada relung jiwaku. Walaupun ku tahu, kehilangan orang yang kusayang bukan berarti kehilangan seluruh jiwa dan ragaku. Aku paham apapun yang terjadi, aku tak boleh terlarut terlalu lama di dalamnya. Sesak diri ini terlalu lama terpatri dalam hati, hingga ku tak tahu lagi bagaimana harus bersikap menjadi kakak bagi adikku yang mulai tumbuh dewasa. Mungkin saja ia sering menganggapku orang yang munafik karena, bersikap begitu baik padanya. Apalagi, jika mengingat-ingat masa lampau. Tak pernah aku menggubrisnya sedikit pun. Di kala sedih aku tak ada di sampingnya, di kala senang aku juga tak ada bersamanya. Namun, kini semua telah berubah. Aku harus mulai menata diri untuk menjadi seseorang yang pantas menjaga dan membimbingnya seperti kala Ibu dahulu. Mungkin perubahan sikapku inilah yang membuatnya terasa menjauh dariku. Tak mengacuhkanku bahkan tidak pula menganggapku sebagai pendampingnya saat ini. Aku masih menatapnya dalam. Ia sangat mirip dengan Ibu. Wajah polosnya sungguh tak pantas untuk menghadang dunia yang berkelit dengannya. Entah mengapa aku tak pernah membencinya akan semua sikapnya selama ini padaku. Bayangan akan lukisan masa lalu tercipta lagi dalam benakku. Padahal, aku telah berusaha cukup keras agar tak pernah lagi mengaisnya. Entah mengapa kenangan itu terputar lagi untuk kedua kalinya, tanpa kukehendaki. Aku melihatnya bersembunyi takut di balik dinding yang kokoh itu, bagai bayi yang melihat takut pada dunia barunya. Ia dengan baju hitam yang membalut tubuh kecilnya tak sedikit pun berhenti terisak sepanjang hari itu. Ia terus menatap ke arah gundukan tanah yang baru saja dibangun, sembari sesekali melirikku lirih. Aku tahu yang dirasanya saat itu sama dengan yang kurasa. Deritanya dan kesedihannya , sama seperti yang kurasa. Namun, mungkin saja pemahaman akan arti penderitaan di antara kami yang berbeda. Aku telah tumbuh menjadi remaja kala itu sedang ia, masih terlalu kecil untuk melihat saat-saat pahit seperti ini. Mungkin, luka pada hatinya lebih parah daripada diriku. Ada satu hal yang membuat kami tak sama layaknya keluarga yang lain. Satu masalah yang takkan pernah terselesaikan di antara kami bahkan, tidak pula setelah Ibu telah tiada. Aku dan dia adalah saudara layaknya kakak dan adik. Namun, yang sebenarnya terjadi adalah, aku tak pernah sedarah dengannya. Aku tak lain hanyalah sebatas anak angkat. Itulah yang membuatnya agak canggung denganku terlebih-lebih, saat ia tahu itu setelah 6 tahun hidup bersamaku dengan akrab layaknya dua saudara yang tak pernah terpisahkan. Saat ia megetahui semua kebohongan yang telah rapi terangkai, rasa kecewa yang begitu mendalam telah mengiris perasaannya, menyisakan bekas luka di hatinya. Entah sampai kapan. Malam semakin menyala dengan bulannya yang tak berhenti padam seakan tak ingin tergantikan dengan yang lain. Adikku masih terkulai lemah di atas ranjang. Infus dan semua obat-obatannya membuatku meringis. Aku tak tahan dengan penderitaan. Namun, aku juga tak mampu untuk menghentikannya. Aku berjalan menuju jendela. Melihat kota dari gedung yang tinggi dengan lirih. Pikiranku melayang lagi pada masa lampau.Kupejamkan mata untuk melihat dan merasakan letak detak jantungku, tempat di mana aku merasa dan memahami semuanya. Aku menitikkan airmata. Entah mengapa, kesesakan yang kupendam amat perih kurasa. Apalagi, jika mengingat-ingat kejadian yang baru saja terjadi. Saat aku dan adikku bercekcok pada hari sebelumnya dan di saat aku tahu tentang kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawanya. Saat subuh menjelang kulihat Rega dengan wajah yang pucat dan tubuh yang berbau menyengat. Aku sungguh tak tahan melihatnya begitu berantakan. Hampir setiap hari kutegur ia agar merubah sikapnya yang sedemikina buruk. Kali ini aku benar-benar tak tahan lagi. “Darimana saja dirimu? Apa aku tak sadar, jam berapa ini?” tanyaku dengan sedikit berteriak. Ia mengerling ke arahku. Pandangannya menjurus seperti hendak menikamku akan tetapi, aku tak sedikit pun berpaling darinya. “Apa pedulimu padaku?” tanyanya merancau. Aku tahu ini karena pengaruh alkohol yang berbau busuk itu. “Kau benar-benar kacau, Rega! Lihat dirimu!. Bagaimana bisa kau menjadi seperti itu?! Pasti ini semua karena pergaulanmu yang rusak itu.” Ia masih memandangku tajam. “Jangan salahkan siapapun! Ini semua salahmu! Salahkan saja dirimu sendiri!” ujarnya berkelit. Hatiku bertambah panas mendengar ucapannya. “Ya, terus saja menyalahkanku! Aku tak tahu lagi bagaimana cara membimbingmu! Ibu pasti sangat kecewa melihatmu begini,” ujarku seraya meninggalkan Rega yang masih menjerit tak jelas. “Terus saja kau membuat alasan yang sama! Terus saja Ibu! Ibu! Kau yang salah! Kau membuatku muak! Aku benci kau!” teriaknya dengan jelas. Aku menitikkan airmata mendengarnya. Hatiku sudah sangat sakit menghadapinya. “Enyahlah kau!” balasku pada akhirnya. Setelah beberapa saat berlalu, aku mendengar suara pintu yang berdebam keras dan bunyi motor yang meraung-raung. Rega telah pergi dari rumah ini, itu memberi sedikit ketenangan bagiku namun, entah mengapa juga mebuatku gelisah. Tak kusangka pertemuan dengannya kala itu adalah pertemuanku yang terakhir sebelum kecelakaan tragis itu mendatanginya. Aku menyesal dengan apa yang telah kuucapkan saat terakhir bertemu dengannya. ‘Enyahlah kau’, kenapa aku harus berkata demikian? Kenapa aku tak mengalah saja kala itu? Pastilah semua ini tak perlu terjadi. Menyesalinya sungguh perbuatan yang sia-sia karena, semua telah terjadi. Aku tahu itu. Mungkin, apa yang terjadi pada adikku adalah suratan takdir yang memang harus ia tempuh. Terkadang, aku bertanya-tanya dalam hati. Apakah aku bukan kakak yang baik? Apa yang belum kuperbuat untuk adikku? Apa aku belum cukup berkorban untuknya? Apa aku ini terlalu egois? Atau apa aku juga harus mengorbankan jiwa ini untuknya? Namun, aku tahu tak ada gunanya meratapi semua kegundahan hatiku ini. Aku hanya ingin Rega sadar betapa pentingnya ia bagiku. Aku hanya ingin ia mengerti bahwa, ia tak sendiri di dunia ini. Ia masih memilikiku sebagai pembimbing hidupnya. Mungkin aku hanya bisa berharap, suatu saat nanti ia akan kembali padaku dan memanggiku ‘kakak’seperti sedia kala. Suatu malam saat aku pulang kerja, aku melihat sepeda motor yang tak asing lagi bagiku terparkir di sebuah pub malam. Aku tahu adikku ada di sana. Aku tak pernah mempunyai nyali untuk memarahinya karena aku tak mau membuatnya tertekan dan menyakitinya. Aku sangat sayang padanya hingga tak tahu lagi bagaimana cara untuk menegurnya. Namun, ia selalu menganggapku sebagai orang lain bahkan, sebagai orang yang tak ia anggap sama sekali layaknya sampah. Aku menantinya hingga keluar dari tempat itu dan datang menghampirinya. Keadaannya sangat berantakan bahkan, ia juga seperti setengah sadar. “Rega, ayo pulang. Lihatlah dirimu, betapa kacaunya kau!” ujarku. “Memangnya apa peduliku? Kau pulang saja sana!. Aku tak peduli apa yang terjadi padaku dan pada dirimu. Kau mau menangis bahkan mati pun aku tak peduli padamu!” Aku menitikkan airmata mendengar ucapannya. “Dik..” “Jangan memanggilku seperti itu! Itu membuatku jijik! Aku tak pernah menganggapmu sebagai kakakku. Sejak kapan kau menjadi kakakku? Kau hanya sok baik agar Ibu lebih bersimpati padamu, kan? Kukira dulu Ibu sangat sayang padamu karena, kau adalah anak pertama namun, ternyata Ibu sayang padamu karena, kau kau memang suka mencari simpati di hadapannya. Aku muak dengan semua itu! Seharusnya kau tak pernah ada dalam hidupku! Kau telah merebut Ibu dariku! Aku sangat membencimu!” Plak!! Sebuah tamparan kudaratkan pada wajahnya yang memerah. Aku gemetar setelah itu. Aku benar-benar takut. Aku sangat kacau saat itu. “Kau..?” tanyanya pelan tak percaya. Aku memantapkan hatiku dan menata jalan pikiranku lagi. “Rega, Kakak tak tahu lagi apa yang harus kulakukan padamu. Maaf,” ucapanku terputus. Aku berlari meninggalkan Rega yang berdiri terpatung. Aku tak sanggup menahan diri untuk tak mengucapkan ‘maaf’ namun, aku tahu aku tak boleh lemah dihadapannya. Saat ini malam menjadi semakin larut, membawaku pada keadaan yang telah terjadi. Aku tak peduli seberapa banyak ia menyakitiku, ia tetaplah adikku yang tak boleh kubenci. Aku menatap wajah pucatnya yang masih terbaring lemah tak berdaya. Coba saja ia sehalus saat ini, pastilah aku tak perlu meyakiti perasaannya dan perasaanku. “Kak,” suara pelan dan lemah keluar dari bibir Rega. “Kau sudah sadar, Dik?” Ia berusaha mengangguk namun, tak begitu sanggup untuk melakukannya. “Kak, maafkan aku. Aku memang bukan adik yang baik untukmu. Maafkan aku karena, telah membuatmu menangis sepanjang malam. Aku memang benar-benar tak tahu diri. Kau begitu menyayangiku dengan setulus hati tapi, aku tak pernah mau mengerti itu semua. Aku hanya bisa menyusahkanmu saja. Maafkan aku, Kak.” Suaranya memang terdengar amat pelan namun, aku tahu ia sangat bersungguh-sungguh. “Lupakan saja semuanya, Dik. Aku tak peduli seberapa kacau dirimu, tapi kau selalu akan menjadi adikku. Aku sudah sangat senang jika kau memanggilku dengan sebutan kakak. Itu yang kuinginkan selama ini darimu,” ujarku sembari tersedu. Perasaan kacau yang menderaku berberapa minggu belakangan ini serasa menghilang. Aku yakin Ibu pasti tersenyum di atas sana saat melihat kami begitu akrab seperti saat ini. “Jadi, kau mau menjadi kakakku lagi?” “Tentu saja, Rega. Aku akan selalu menjadi kakakmu. Selamanya.” Ia tersenyum kecil. “Terima kasih, Kak.” Angin berhembus pelan menerpa wajahku. Menandakan suatu permulaan dari kubu yang hancur. Aku dan adikku. Kami akan saling memilki, bahkan di saat tak ada siapapun di sekitar kami atau saat kami harus pergi dan berpisah. Aku tahu semua akan berakhir bahagia, bahkan saat aku belum mengetahui awalnya saja, aku tahu bahwa semua akan kembali seperti semula. “Kakak aku sangat menyayangimu, berjanjilah kita takkan pernah menyakiti.” “Ya, aku janji.”
Kisah Inspiratif : " KISAH PARA PEMBURU CAHAYA " Tanpa ada yang tahu mengapa, sekonyong konyong cahaya lenyap dari muka bumi. Cahaya hanya menghilang begitu saja, seperti kesedihan yang kau rasakan saat orang tuamu meninggal tapi kemudian kau menerima kabar bahwa mereka meninggalkan warisan bernilai milyaran rupiah untukmu. Kesedihanmu lenyap tak berbekas, berganti rasa gembira yang berlebihan. Cahaya pun lenyap tanpa meninggalkan jejak. Juga tak pernah memberi pesan dan pertanda. Bumi dalam sekejap berubah menjadi hamparan kegelapan tanpa batas. Untunglah tidak semua cahaya lenyap. Meski matahari tidak lagi bersinar dan semua peralatan modern yang menghasilkan cahaya menjadi tidak berfungsi, orang-orang masih mampu membuat api. Api menjadi satu-satunya sumber cahaya. Api memberi kerlip pada siang yang menjadi malam dan malam yang menjadi bertambah hitam. Tak ada lagi semarak lampu-lampu kota, terik mentari yang menyilaukan, juga gemerlap bintang. Dunia menjadi remang-remang sepanjang waktu Orang orang tentu saja menjadi panik. Pemerintah setiap negara mengumumkan ini sebagai keadaan darurat. Sebagian besar kegiatan usaha terhenti. Tanpa cahaya, semua kegiatan ekonomi menjadi tidak efisien. Bagaimana mau berproduksi optimal jika hanya obor yang menjadi alat penerangan? Lagipula, mau didistribusikan pakai apa produk produk mereka nanti? Alat transportasi modern sedang menuju nasibnya sebagai besi rongsokan dengan lebih cepat. Untuk mobil atau motor mungkin masih bisa sedikit dipaksakan. Obor masihlah bisa dipakai sebagai alat penerangannya, masihlah dapat digunakan berkendara meski tanpa ngebut. Kalau mau nekat ya silahkan saja, resiko toh ditanggung sendiri. Tapi apakah bisa pesawat ataupun kereta api menggunakan obor sebagai alat penerangannya? Terhentinya kegiatan usaha menyebabkan perekonomian lumpuh. Barang barang kebutuhan menjadi sulit didapat, harga-harga melambung tinggi dan orang orang terpaksa menjadi penganggur. Untunglah ini semua terjadi dalam keremangan, jika tidak pastilah kerusuhan terjadi di mana-mana. Pemerintah setiap negara kelabakan menghadapi akibat lenyapnya cahaya. Mereka mendesak setiap ilmuwan untuk mencari jawaban dan solusi masalah ini. Cahaya tidak mungkin hilang begitu saja. Pasti ada penyebabnya. Ilmu pengetahuan sudah mengungkap banyak misteri. Lenyapnya cahaya pastilah dapat dijelaskan secara ilmiah. Tapi sayangnya para ilmuwan tidak bisa menjelaskan fenomena ini. Mereka sibuk berdebat tanpa pernah sepakat. Putus asa, pemerintah masing-masing negara berkonsultasi kepada dukun dan paranormal yang dianggap paling sakti di negaranya masing-masing. Aneh bin ajaib. Para dukun dan paranormal tersebut semua memberikan jawaban yang sama. Mereka semua mengatakan untuk menanyakan fenomena ini kepada Mbah Mardijan, seorang dukun yang merangkap bintang iklan dan tinggal di lereng sebuah gunung bernama Murapi. Selepas itu, di gedung PBB yang hanya diterangi beberapa obor, perwakilan pemerintah dari seluruh negara di dunia berkumpul untuk membahas fenomena lenyapnya cahaya. Mereka kemudian sepakat menugaskan pemerintah dari Negara Indonesia untuk berkonsultasi dengan Mbah Mardijan yang merupakan salah satu warga negaranya. Pemerintah Indonesia amat bangga menerima tugas ini. Dengan segera mereka mengutus Professor Hababi, orang paling pintar di negara itu untuk menemui Mbah Mardijan. Pada malam Jumat Kliwon, berangkatlah Professor Hababi ke lereng Murapi dengan dikawal sekelompok pasukan TNI (Tentara Ngeyel Indonesia). Tentu mereka tidak lagi berkonvoi menggunakan mobil Volvo, kini mereka mesti iklhkas menjalankan tugas negara dengan naik kuda seperti zaman kerajaan dahulu. Bukan Indonesia namanya jika tidak ribut. Keputusan pemerintah mengutus Professor Hababi menuai banyak protes. Kenapa mesti Professor Hababi yang dipilih, bukan Ki Loko Bodo? Mosok seorang professor dipilih untuk berkonsultasi dengan dukun? Apakah nanti ia mengerti bahasa perdukunan? Bagaimana jika ia salah menafsirkan omongan Mbah Mardijan? Orang-orang menganggap Professor Hababi tidak pantas mengemban tugas besar itu. Boleh-boleh saja ia mampu membikin pesawat terbang dan dianggap orang paling pintar di negri ini, tapi untuk urusan gaib, ilmunya boleh dibilang nol besar. Ki Loko Bodo, paranormal paling gaul di negri itu, ketika diminta komentarnya, malah berkata begini sambil cengengesan, “Ingin kaya? Punya pacar cantik? Naik jabatan? Jadi anggota dewan? Menang pemilu? Konsultasikan semua problem hidup anda pada saya. Ketik reg spasi bodo spasi pertanyaan anda, kirim ke 666. Jawaban yang anda terima adalah jawaban langsung dari saya. Bergaransi!!” Para wartawan yang mewancarainya tentu saja dongkol. Tapi mereka hanya bisa nggerundel dalam hati, “Sialan juga ini dukun. Ditanya serius tentang masalah penting malah sibuk mengiklankan diri. Untung saja dia sakti, kalau gak dah gua sikat”. Mereka tentu saja tidak berani marah di depan Ki Loko Bodo, takut jika beliau juga marah lalu menghadiahi sekumpulan paku di dalam perut mereka. Hiii… Orang-orang heran atas komentar yang diberikan Ki Loko Bodo. Sebagian menganggap komentarnya adalah sebuah sasmita yang perlu diterjemahkan. Menurut mereka, buat apa pula ia mesti mengiklankan diri, bukankah ia sudah terkenal dimana-mana? Lagipula, siapa yang masih tertarik mengirimkan sms dalam keremangan? Bukankah hanya bikin sakit mata? Orang orang ini lalu sibuk menduga duga apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh paranormal itu. Sebagian yang lain menganggap Ki Loko sudah gendeng akibat terlalu banyak bergaul dengan siluman dan dedemit. Yang lainnya menganggap ia hanya cari perhatian. Ia iri dengan Professor Hababi yang dipilih menjadi utusan resmi pemerintah menemui Mbah Mardijan idolanya. Mereka riuh berkomentar. “Beliau pasti ingin agar kita golput di pemilu tahun depan.” “Husss.. Jangan sembarangan situ kalo ngomong. Ki Loko ingin kita mencoblos PDI, Partai Dukun Indonesia.” “Ki Loko telah jadi pengikut dajal. Lihat saja nomor tempat kirim smsnya.” “Ah. Paling-paling dia cuma pengen nyaingin Pinta Laura.” “Dia kangen di-SMS tuh.” Di Indonesia, orang orang memang senang mendebatkan hal hal remeh. Dan karena itu tidak akan membawa cerita ini kemana-mana, kita kembali saja ke Professor Hababi yang sejenak terlupakan. Professor Hababi dan rombongannya akhirnya tiba di tempat Mbah Mardijan setelah menempuh dua hari dua malam perjalanan naik kuda. Di sana, sekian banyak orang telah berkumpul. Mereka datang dari berbagai penjuru negri dengan maksud yang sama, menanyakan perihal lenyapnya cahaya. Namun dari sekian banyak orang tersebut, tak satupun dari mereka yang telah bertemu Mbah Mardijan. Paranormal itu menolak menemui mereka semua. Beliau hanya mau bertemu dengan utusan resmi dari pemerintah pusat. Orang-orang tidak ada yang berani memaksa, takut kualat. Mereka setia menunggu. Entah menunggu apa. Mungkin menunggu Satria Piningit yang dibayangkan sekonyong konyong muncul dari langit lalu minum kopi bersama mereka Dari kerumunan orang orang yang tampak penuh harap itu, seorang pria berblangkon tiba tiba muncul menyambut kedatangan rombongan professor Hababi. Ia berucap penuh wibawa, “Mari professor. Ikuti saya. Bapak sudah menunggu kedatangan anda.” Singkat cerita, Profesor Hababi berhasil berkonsultasi dengan Mbah Mardijan. Ia pun segera kembali ke pusat untuk melaporkan hasil konsultasinya. Setelah bertemu Presiden, orang paling pintar di Indonesia tersebut segera menggelar konferensi pers. Beberapa saat kemudian, di Istana Negara yang temaram, puluhan wartawan dari dalam dan luar negri berkumpul untuk mendengarkan penjelasan yang ditunggu-tunggu seluruh jagat atas fenomena lenyapnya cahaya. Profesor Hababi, dengan gaya inteleknya, mulai bersuara, ia tahu kata-katanya ditunggu semua orang, dan tentu saja ia harus membuat pidato yang mengesankan. “Kita umat manusia, selama ini selalu merasa bisa menaklukkan alam. Dengan angkuh, kita perah alam habis habisan untuk memuaskan keinginan kita, berdalih itu semua untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun mensejahterakan masyarakat. Kita lupa akan kelangsungan hidup alam dan hanya berpikir tentang kelangsungan hidup kita. Kita lupa bahwa kita selalu menjadi bagian dari alam.” Profesor Hababi menghentikan pidatonya sejenak untuk seolah-olah membetulkan letak kacamatanya. “Sebagai satu-satunya mahluk di alam yang diberi amanat menjaga rumah bersama bernama bumi, kita telah bertindak di luar batas. Dari generasi ke generasi kita terus menerus membuat luka di tubuh bumi. Dan kini ia sekarat karena sakit yang luar biasa. Tak ada lagi obat yang bisa diberikan, tak guna lagi segala penyembuhan. Bumi tengah menanti ajal, dan kita umat manusialah yang membunuhnya perlahan lahan. Kita yang bertanggung jawab atas kematian bumi.” Orang-orang mendengar dengan nafas tertahan. Suasana hening dan gelap terasa mencekam seperti di kuburan. “Dan sekarang kita harus siap menerima akibat perbuatan kumulatif kita selama ini. Lenyapnya cahaya adalah pertanda ajal yang kian mendekati bumi. Cahaya adalah pancaran jiwa bumi. Lenyapnya cahaya adalah pertanda kematian bumi. Dan anda semua pasti mengerti jika kematian bumi berarti pula kematian seluruh kehidupan di dalamnya. Termasuk kehidupan manusia. Dengan kata lain ini berarti kiamat. Hari akhir telah datang di depan mata.” Mendengar kata kiamat, orang-orang yang tadi mengatupkan mulut mulai bersuara dengan ribut. Suasana kuburan berganti menjadi seperti pasar malam. Professor Hababi mencoba menenangkan. “Tenang saudara-saudara. Tenang. Kiamat adalah sebuah keniscayaan. Ia telah menjadi ketetapan Tuhan yang tidak dapat diubah. Sejak dahulu kita telah diberitahu bahwa hari ini akan tiba oleh nenek moyang kita. Kiamat adalah sebuah kenyataan hidup yang harus kita hadapi bersama.” Profesor Hababi kembali seolah-olah membetulkan letak kacamatanya. Kebiasaan yang menjadi ciri khas orang-orang pintar. “Pemerintah telah menyiapkan agenda dan kebijakan darurat untuk menghadapi kiamat dan ini membutuhkan partisipasi aktif setiap warga negara. Pemerintah telah membentuk lembaga berwenang untuk mengurus hal ini. Lembaga ini bernama Badan Urusan dan Antisipasi Kiamat yang disingkat BUAMAT. Lembaga inilah yang nantinya akan melakukan tindakan tindakan yang dirasa perlu untuk menghadapi kiamat. Tugas utama BUAMAT adalah mengumpulkan dan mendistribusikan secara merata bahan kebutuhan pokok yang tersisa untuk mencukupi kebutuhan nasional selama 6 bulan ke depan. Kenapa 6 bulan? Karena menurut prediksi para ilmuwan, manusia hanya sanggup bertahan tanpa sinar matahari selama enam bulan. Setelah itu, hanya Tuhanlah yang tahu apa yang akan terjadi.” Orang kembali ribut. Lebih berisik dari sebelumnya. Mereka berdengung seperti kawanan lebah. “Tenaaaaaang..!!! Semuanya tenaaaaaaang!!! Suara Profesor Hababi melengking seperti hendak memecah gendang telinga setiap orang. Orang-orang terkejut dan refleks menjadi diam. Ternyata orang paling pintar di Indonesia pun bisa melolong seperti seekor serigala “Pemerintah akan melakukan yang terbaik sebagai pengabdian terakhirnya bagi seluruh rakyat. Tapi kami minta setiap orang dapat ikut berpartisipasi. Kami butuh dukungan dari saudara saudara sebangsa dan setanah air untuk melakukan tugas terakhir kami. Kita akan menghadapi sebuah peristiwa besar yang hanya terjadi sekali dalam sejarah kehidupan manusia. Menjadi takut dan panik adalah reaksi wajar, tapi kita harus menerima kenyataan ini. Ini sudah menjadi kehendak Tuhan yang tak dapat diubah. Sudah ditetapkan sejak awal penciptaan. Gunakan waktu 6 bulan ini sebaik baiknya yang dapat anda lakukan sebagai manusia terakhir dalam peradaban. Terimakasih. Semoga Tuhan memberkati kita semua.” Orang-orang kembali riuh. Mereka berebutan mengajukan pertanyaan. Siapa yang menyangka kiamat akan datang begitu cepat? “Apakah BUAMAT juga akan menyediakan tempat mati massal yang nyaman untuk rakyat?” seorang wartawan dari sebuah tabloid gosip bertanya dengan lugu. “Tidak. Mungkin BUAMAT hanya akan membagikan secara gratis kain kafan dan peti mati,” Professor Hababi menjawab pertanyaan wartawan itu dengan mimik serius. Di lain wilayah dan zona waktu, Presiden Indonesia dan wakil wakil pemerintah dari seluruh negara kembali berkumpul di gedung PBB. Presiden Indonesia memaparkan hasil konsultasi dengan Mbah Mardijan dengan suara mencekam. Mendengar itu, tak ada orang yang tak terkejut. Mereka tidak menyangka kiamat akan terjadi di zaman ini. Mereka berusaha mempercayainya karena memang semuanya masuk akal. Tak ada kehidupan yang dapat berlangsung tanpa cahaya. Sebuah agenda bersama pun dirumuskan. Setiap negara sepakat untuk bekerja sama total dalam menghadapi kiamat. Tak ada perdebatan, tak ada yang merasa lebih unggul, tak ada yang berusaha mengambil keuntungan. Setiap wakil pemerintah duduk bersama tanpa mewakili kepentingan suatu golongan. Mereka berbicara sebagai penduduk terakhir bumi yang akan menghadapi kematian. Kabar mengenai kematian bumi dan datangnya hari akhir disebarkan meluas keseluruh pelosok bumi. Orang orang menanggapi berita tersebut dengan reaksi yang beragam. Kebanyakan menanggapinya dengan lebih rajin beribadah, berbuat baik dan melakukan taubat. Agama kembali menjadi primadona. Para Atheis kembali mempercayai Tuhan. Tempat tembat ibadah menjadi penuh sesak orang. Nama Tuhan kini disebut dengan penuh kesungguhan. Yang tetap tidak beragama ataupun yang beragama tapi peduli setan dengan hari akhir, memilih untuk memuaskan hasrat mereka sepuas-puasnya. Mereka memilih berkubang dalam kenikmatan duniawi sebelum mati. Yang sebelumnya takut takut dan malu-malu mengalami seks, memilih bercinta setiap hari dengan banyak wanita atau pria. Yang sebelumnya menganut hidup sehat dan diet ketat memilih sempoyongan tiap hari dibuai nikmatnya mabuk. Tentu mabuk yang berkelas, bukan dengan menghisap lem aibon ataupun memakan jamur tahi sapi. Orang-orang memaknai datangnya kiamat dengan caranya masing masing. Tapi peradaban terhenti di satu titik waktu. Tak ada lagi penaklukan, penciptaan, dan perjuangan untuk meraih sesuatu. Orang orang tidak lagi bekerja dan berkarya. Buat apa juga, toh sebentar lagi mereka mati. Hanya orang orang pemerintahan yang tetap sibuk. Mereka mengurus segala hal untuk menghadapi kiamat. Mereka menjaga stabilitas sosial dan keamanan tetap terjamin sampai semua orang mati. Semua orang ingin mati dengan tenang bukan? “Mengapa api masih memberikan cahaya?” “Mungkin alam masih berbaik hati untuk kali terakhir, masih memberi kita kesempatan untuk melihat wajah orang orang yang kita cintai.” “Bukan, bukan karena itu. Ini adalah pertanda bahwa masih ada harapan. Kiamat ini bisa dicegah. Kita hanya harus mendapatkannya kembali cahaya yang lenyap. Aku tidak mau mati muda.” “Bagaimana caranya?” Entah mengapa, di setiap zaman, selalu saja ada orang yang cukup bodoh dan gila untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Beberapa pemuda yang percaya dengan harapan, yang tidak mau menelan mentah-mentah omongan pemerintah yang bersumber dari seorang dukun, berkumpul bersama untuk mencegah terjadinya kiamat. Mereka sadar ini adalah pertaruhan besar. Bisa saja mereka hanya terbuai harapan kosong. Bisa saja memang kiamat tidak dapat dicegah. Tapi mereka tidak peduli. Mereka adalah orang orang muda yang tidak mau tunduk pada kuasa takdir. Mereka menolak tidak berdaya. “Bagaimana caranya mendapatkan kembali cahaya?” “Waktu kita sangat sempit. Mampukah kita?” Meski keraguan selalu membayangi, mereka selalu percaya pada harapan. Mereka berpikir sekeras-kerasnya bagaimana mendapatkan kembali cahaya yang lenyap. Setiap orang mencoba mengingat-ingat berbagai pengetahuan dan informasi yang mereka ketahui tentang cahaya. “Aku teringat sebuah dongeng kuno tentang asal-asul cahaya. Dulu nenekku kerap menceritakannya setiap aku beranjak terlelap. Dongeng itu mengatakan jika cahaya berasal dari sebuah kotak bernama Pandora. Kotak itu tersimpan di sebuah tempat di ujung bumi dan dijaga oleh sekumpulan siluman kegelapan.” “Apa nama tempat itu?” “Minerva.” “Ah. Aku tahu tempat itu. Tempat itu nyata.” “Tapi, apakah kita bisa percaya pada dongeng?” “Kita tidak memiliki sumber informasi lain. Aku memilih percaya pada dongeng ketimbang membusuk menanti kiamat tiba.” “Baiklah kalau begitu. Ayo kita lakukan ! Kita tembus dan jelajah dunia ! Kita cari kotak Pandora sialan itu!! “Bagaimana kita mencapai Minerva dalam waktu sesempit ini?” “Pilih kuda paling binal. Pacu laju. Jangan tambatkan pada siang dan malam.” (1) “Jika nanti bertemu siluman kegelapan, bagaimana cara kita melawannya?” “Sudahlah. Itu bisa kita pikirkan nanti.” Tanpa berpikir dan menimbang-nimbang lagi, berangkatlah para pemuda itu memburu cahaya. Mereka melintasi sekian banyak negeri. Menyusur ganasnya padang pasir dan rawa rawa. Mendaki gunung gunung yang curam dan lembah lembah yang terjal. Hanya berbekal obor dan IPod untuk mengusir jenuh, mereka terus memacu kuda mereka dalam kegelapan tanpa ujung sepanjang waktu. Mereka hanya beristirahat sejenak di padang savana untuk memberi makan kuda-kuda mereka. Secara aneh para pemburu cahaya ini tidak merasakan lapar dan haus. Seolah telah terkenyangkan oleh tekad dan harapan. Di sepanjang perjalanan kehidupan terlihat begitu tenang. Orang orang hidup dengan kepasrahan bulat menghadapi kematian di pelupuk mata. Tidak ada lagi gejolak, perselisihan, dan peperangan atas nama apapun. Agama menjalani peran seharusnya. Menjadi penyejuk yang mententramkan ketakutan ketakutan dan rasa panik manusia. Bukan lagi sebagai alasan bertarung. Sungguh sebuah dunia yang damai namun membosankan bagi para pemuda ini. Tekad mereka menemukan cahaya semakin menggebu. Andaikan mereka harus mati, mereka tidak mau mati dalam kebosanan. Setelah melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan, sampailah para pemburu cahaya ini di Minerva. Sebuah wilayah gersang yang terletak di ujung dunia dan jarang dijamah manusia. Para pemuda ini tentu tidak mau membuang waktu, bergegas mereka mencari kotak pandora ke setiap penjuru. Di depan sebuah gua yang mulutnya begitu besar, tiba tiba saja udara menjadi begitu dingin menusuk. Dalam keremangan cahaya obor, mereka melihat sekumpulan bayangan berkelebat mengejutkan kuda kuda mereka. Para pemuda ini bersiaga penuh, mereka tahu siluman kegelapan sedang mengintai, menunggu mereka lengah. “Waktunya tidur sayang, cerita akan Nenek lanjutkan besok malam.” “Yah Nenek, sekarang aja. Masak pas lagi seru serunya dipotong?” “Malam sudah larut. Besok pagi kan kamu harus sekolah.” Si nenek mencium bocah bermata setajam mata elang itu dengan lembut, merapikan selimutnya, dan beranjak keluar kamar. “Selamat tidur Sayang.” Bocah bermata elang itu hanya terdiam. Ia masih penasaran dengan akhir cerita para pemburu cahaya. Ia sebal pada neneknya karena menghentikan cerita itu seenaknya. Bagaimana kemudian nasib para pemuda itu? Apakah mereka sanggup menghadapi siluman kegelapan? Apakah mereka mampu menemukan kotak Pandora dan menemukan cahaya yang lenyap? Apakah dunia akan kiamat? Ia tidak bisa memejamkan mata. Pertanyaan-pertanyaan itu mengganggu rasa kantuknya. Di balik pesona dongeng neneknya, ada satu hal yang membuat bocah itu heran. Mengapa dunia yang akan kiamat hanya ditandai dengan kegelapan? Bukankah itu hal biasa dan tidak menakutkan? Ia selalu membayangkan jika kiamat datang maka dunia akan berubah menjadi tempat mengerikan. Gunung gunung ambruk, angin besar datang menerbangkan isi dunia seperti kapas dan bumi berguncang hebat membuat semua bangunan rata dengan tanah. Bukankah itu yang dikatakan kitab suci? Tidak seperti kanak kanak lain, bocah itu tidak pernah takut dengan kegelapan yang pekat. Ia hidup di desa yang belum dijangkau listrik dan dipenuhi pohon-pohon lebat berusia ratusan tahun. Meski siang hari, desa itu tidak pernah benar-benar terang benderang. Cahaya selalu ditelan rimbunnya pepohonan dan terhalang dinding batu bukit dan gunung gunung. Semua penduduk desa terbiasa melihat dalam keremangan cahaya, membuat mata mereka setajam mata elang seperti mata bocah itu. Lelah oleh rasa penasaran dan pertanyaan-pertanyaan, bocah itu akhirnya terlelap. Dalam pulasnya ia bermimpi menjadi pemburu cahaya yang menaklukkan keganasan siluman kegelapan. Ia tersenyum dalam pulasnya. Di lain tempat, berjarak hanya puluhan kilometer dari situ, di sebuah rumah megah di pinggiran kota, seorang anak terbangun dari tidurnya dan menangis. Ia menangis karena takut akan gelap. Listrik di rumah itu tiba tiba saja mati dan membuat seisi rumah menjadi gulita. Ibunya datang tergopoh gopoh mendengar suara tangisannya “Cup..cup… Ibu di sini, Sayang. Ibu di sini.”