Sabtu, 07 Juli 2012

Kisah Cinta Terlarang: " Oknum Tentara " Aneh betul kelakuan oknum TNI satu ini. Baru dipacari saja tidak boleh, lha kok oleh Pratu Gombloh, 27 tahun, anak orang malah dihamili sekalian. Keruan saja ayah Yasmin, 20 tahun, jadi mencak-mencak. Lebih mencak-mencak lagi ketika tahu pacar putrinya itu sudah punya anak istri. Mak dirodok kata ortu Yasmin sambil melapor ke Polresta Bogor. Tentara atau TNI sebetulnya profesi terhormat. Tapi karena tugasnya sangat beresiko tinggi, kadang bertaruh nyawa demi membela negara, banyak juga orangtua yang tak siap punya mantu tentara. Maklum mereka hanya membayangkan resikonya saja. Meski kematian di tangan Illahi, tapi kalau putrinya tiba-tiba jadi janda akibat mantunya gugur di medan tugas, ih ngeri juga. Itulah pula yang menjadi alasan ayah ibu Yasmin berkeberatan anaknya pacaran dengan Pratu Sarmudi. Tapi karena cinta memang di atas segalanya, gadis dari Tanah Sereal Bogor itu nekad saja pacaran dengan prajurit saptamargais tersebut. Di benak Yasmin, biar sekarang pangkatnya baru prajurit satu, siapa tahu nanti Gombloh bisa jadi letnan, kapten, mayor, kolonel, atau malah jenderal yang menjabat di Pangdam. Karena cintanya pada Yasmin, Pratu Gombloh terus saja memacari gadis itu meski berseberangan dengan calon mertua. Caranya, ya main di bawah tanahlah. Dia kucing-kucingan dengan Pak Sibun, 54, selaku calon mertoku. Bahkan yang membesarkan hati Pratu Gombloh, dia akan tetap menunggu sampai kapanpun, sampai orangtuanya sadar dan mau menerima kekasihnya sebagai menantu. Akan tetapi ternyata prinsip Pak Sibun tak pernah goyah. Dia tetap tak bisa menerima Gombloh jadi menantu meski pemuda itu sudah berpangkat tinggi sekalipun. Lantaran sudah saling mencinta, dua sejoli tersebut lalu menempuh jalan pintas. Bukan kawin lari, tapi Yasmin benar-benar “dikawini” sebelum resmi menjadi istri. Alasannya, kalau putrinya kadung hamil pastilah kemudian diijinkan. Hampir setiap ada peluang, oknum TNI itu lalu menembak Yasmin dengan “senapan” laras pendeknya. Tapi karena di dunia militer juga dikenal pasukan cadangan, maka sambil menunggu melumernya hati Pak Sibun, Pratu Gombloh ini menciptakan pacar cadangan. “Kalau aku gagal kawin dengan Yasmin, kan masih ada cewek lain yang menjadi pengobat cintaku,” begitu prinsip Gombloh. Jahat sekali rencana tentara muda ini. Dan karena dia memang termasuk lelaki mahir pacaran, dengan waktu cepat sudah memiliki pacar cadangan. Ternyata beda sekali calon mertoku yang satu ini. Begitu tahu putrinya sudah ditempel prajurit saptamargais, langsung saja mendesak diresmikan. Tak punya alasan bagi Pratu Gombloh untuk menolak, sehingga tanpa setahu Yasmin keduanya pun menikah resmi. Enak sekali kini kehidupan asmara Gombloh. Sudah punya istri, masih punya pacar yang mau diperlakukan seperti istri. Dengan demikian senapan laras pendeknya selalu terjamin, karena bisa nembak sana bisa nembak sini. Apa lagi dalam soal ini, setiap peluru yang dilepaskan tak perlu dipertanggungjawabkan, sehngga Pratu Gombloh bisa nembak kapan saja dan di mana saja. Dor, dor, dor, jlepppp…! Lambat atau cepat, perselingkuhan gaya Gombloh akan menuai badai pula. Sementara dari istri resminya telah memiliki anak bayi, eh tahu-tahu Yasmi melapor bahwa dirinya telah hamil. Gadis itu bahagia sekali karena “usaha”-nya telah berhasil dan Pak Sibun ortunya pasti lalu menerima Pratu Gombloh sebagai menantu meski secara berat. “Gombloh memang selalu berhasil,” kata Yasmin seperti iklan blueband tahun 1960-an. Ironisnya, ketika dikabari hal itu Pratu Gombloh malah sedingin salju. Dia tak merespon lagi perjuangan kekasihnya. Bahkan ada kesan, sekarang dia selalu menghindar dengan alasan yang tetek dan bengek. Dan yang membuat Yasmin shock, ternyata Gombloh kekasihnya sudah memiliki istri dan anak. Lalau bagaimana nasib diriku, begitu batin si gadis malang. Tak peduli akan dimarahi, kini dia terpaksa mengadu pada ayahnya tentang kondisi perkembangan perut terakhir. Sebetulnya hati Pak Sibun hendak melumer dengan pernyataan putrinya itu. Tapi begitu tahu Pratu Gombloh ternyata sudah berkeluarga, dia jadi marah besar. “Apa aku bilang, oknum TNI satu ini memang tak jujur sedari awal,” kata sang ayah sambil siap-siap melapor ke Polresta Bogor. Akan dikemanakan janin di perut Yasmin ini, nantinya Pak? Cerita adalah : "KISAH NYATA" Sumber : http://beritaseru.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar