Sabtu, 07 Juli 2012

Kisah Cinta Terlarang: "Terjebak Dunia Seks Setelah Dilecehkan Pembantu" Chatting porno dipilihnya untuk memenuhi hasrat seksnya daripada berhubungan intim dengan istri tercintanya. “Kelas 4 SD saya pernah dilecehkan oleh pembantu. Tangan saya dipegang olehnya dan disuruh dimasukkan ke dalam bajunya. Saya merasakan kenikmatan pada saat itu. Hal itu dilakukan berulang-ulang dan bukannya saya takut, terkadang malah saya yang minta. Sampai akhirnya saya melakukan seks pertama kali dengan wanita penghibur. Di hari saya melakukan itu, malamnya saya tidak bisa tidur. Dan keesokan harinya saya pergi lagi untuk melakukan hal itu. Saya benar-benar terikat dengan seks,” ujar Surya mengawali kesaksiannya. Surya yang pada awalnya merasa bersalah atas tindakannya itu menjadi kebal dan tidak lagi merasa bersalah. Dia merasa semua hal yang dilakukannya adalah suatu hal yang wajar dilakukan laki-laki. Surita Jap, istri Surya, sempat merasa jijik setiap kali berhubungan dengan suaminya karena tahu suaminya melakukan hal yang sama dengan wanita lain. Ia takut terkena penyakit tapi ia tidak memiliki pilihan lain selain tetap melayani suaminya. Setiap kali Surita menolak, Surya akan marah besar. Sikap egois Surya semakin membuat rumah tangganya seperti neraka. Setiap hari pertengkaran demi pertengkaran seakan tidak pernah terlewatkan. Kata-kata cerai seringkali terlontar dari mulut Surya dan hal itu sangat melukai hati Surita. Betapa Surita merasa Surya sungguh tidak menghargai dirinya dengan melontarkan kata cerai segampang itu dari mulutnya. Namun Surita selalu memikirkan nasib anaknya. Surita bertekad akan tetap mempertahankan pernikahannya apapun yang terjadi. “Saya yakin Tuhan tidak mungkin tidak menolong keuarga saya jika saya memiliki pengharapan kepada-Nya,” ungkap Surita. Namun apa yang dirasakan Surita berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Surya. “Ketika saya melihat dia menangis, ketika saya kesal kepadanya, ada satu kepuasan tersendiri di dalam hati saya karena telah menyakiti dia,” ungkap Surya. Suatu hari mereka mencoba peruntungan untuk hidup di negara lain dan berharap bahwa rumah tangga mereka akan semakin membaik. Namun semua itu hanyalah impian belaka. “Hubungan saya dengan istri semakin memburuk karena waktu kami berhubungan intim, saya merasakan ia bersikap dingin kepada saya. Pada akhirnya saya merasa bahwa istri saya hanya melakukan ini sebatas kewajiban tanpa adanya keinginan dari dirinya sendiri,” ungkap Surya. “Kata-kata cacian dan makian yang dilontarkan suami saya selalu terngiang-ngiang di pikiran saya. Sehingga saat kami berhubungan intim, saya benar-benar tidak dapat merasakan apa-apa sebagaimana seorang istri melayani seorang suami,” ungkat Surita. Tak puas dilayani istrinya, Surya mencari alternatif lain untuk memuaskan hasrat seksnya. Ia mulai melakukan chatting porno. Surita tidak mengerti dengan aktivitas yang dilakukan Surya. Yang ia tahu bahwa suaminya berkenalan dengan wanita lain, Hal ini sunnguh membuat Surita merasa tertekan namun ia selalu berusaha tegar di depan Surya. Sekalipun sering diperlakukan tidak baik, sebagai seorang istri Surita tetap menyayangi Surya. Beberapa tahun kemudian mereka kembali ke Indonesia. Saat itu Surya harus menghadapi tantangan yang lebih berat lagi. Ia idak mendapatkan pekerjaan meskipun sudah mencoba melamar ke sana-sini. Surya sudah benar-benar merasa putus asa, tidak tahu harus mencari bantuan kemana lagi. Surya pun kembali berkumpul dengan teman-teman lamanya ke tempat prostitusi tanpa sepengetahuan Surita. Sempat terpikir oleh Surya untuk mati. Ia berpikir mungkin dengan cara itulah semua beban hidup itu bisa lepas dari dirinya. Tapi untuk segala dosa perzinahan yang dilakukannya, Surya tetap dapat menikmatinya meskipun di tengah himpitan hidup yang dihadapinya. Di tengah keterpurukan Surya, istrinya memberikan semangat kepada Surya dengan mengajaknya bergabung ke sebuah komunitas rohani. “Pada waktu mereka menaikkan nyanyian, saya merasakan damai sejahtera, sukacita, dan segala beban saya diangkat. Selama ini saya merasa sedang berada di titik terendah hidup saya, bamun saat itu saya benar-benar merasa sebagai seorang yang sudah melakukan dosa perzinahan seperti ini, saya yang memperlakukan istri saya dengan buruk namun Tuhan masih mau menjamah saya. Betapa Tuhan masih mau mengasihi saya padahal sesungguhnya saya benar-benar tidak layak untuk menerima kasih Tuhan,” ujar Surya. Surya benar-benar merasakan jamahan tangan Tuhan. Surita menyambut gembira reformasi yang dialami suaminya. Surita yang selama ini merasa segala doanya tidak dijawab Tuhan baru menyadari bahwa sebenarnya selama ini Tuhan mendengarkan segala doa yang dipanjatkannya. Hanya saja waktu yang diinginkannya berbeda dengan waktu Tuhan. Mukjizat terjadi dalam hidup Surya. Setelah pulang dari komunitas rohani itu, ia pun lepas dari dosa perzinahannya. Surya pun akhirnya meminta maaf kepada isri dan ayahnya atas perbuatan yang selama ini ia lakukan. Sebuah kehidupan baru pun dimulai dalam keluarga Surya. “ketika dia mengutarakan permintaan maaf kepada saya, damai sejahtera it turun bagi keluarga kami. Selama ini suami saya tidak pernah mengucapkan kata maaf. Perbedaan suami saya yang dulu dan sekarang, saat ini dia sudah bisa mengontrol emosinya,” ujar Surita. “Kalau dulu saya menganggap seks itu sebagai suatu kebutuhan yang harus dikejar. Hal itu semata-mata hanya untuk memuaskan saya. Saya tidak dapat hidup tanpa seks. Tapi saat ini saya merasa seks itu adalah sesuatu yang indah, sesuatu yang harus dilakukan untuk mengutarakan kasih kita kepada istri,” ujar Surya. “Keluarga yang kami miliki sekarang, Tuhan sudah pulihkan seutuhnya. Hubungan anatara suami, isri dan anak-anak sunguh-sungguh dipulihkan Tuhan. Saya sungguh sangat bersyukur kepada Tuhan. Tuhan itu begitu baik untuk keluarga kami,” ujar Surita sambil tersenyum bahagia terpancar di wajahnya. “Kasih Yesus membuat saya yakin bahwa saya tidak akan kembali lagi kepada kehidupan masa lalu saya yang buruk. Karena saya sudah melakukan berbagai macam cara untuk keluar dari dosa-dosa itu tetapi tidak bisa. Hanya kasih Yesuslah yang mampu mengubahkan saya sedemikian rupa,” ujar Surya menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 22 Juni 2011 dalam acara Solusi Life di O’Channel) Sumber Kesaksian: Surya Atmadja (jawaban.com)

2 komentar: