Sabtu, 07 Juli 2012

Kisah Hawa Nafsu Yang Menyesatkan: " Ini Bukan Film India " Andaikan Badri, 51 tahun, kejar-kejaran dengan Ny. Cici, 42 tahun, itu bukan karena mereka sedang syuting film India. Itu adalah bentuk rasa ketakutan wanita pembantu itu, karena mau diperkosa sang majikan. Kenapa Badri jadi demikian ganas pada pembantu barunya? Maklumlah, di kala dia baru mabok usai minum bir, tiba-tiba melihat pantat Cici pembantu baru tersebut megal-megol saat menyapu halaman! Tatkala kesibukan sebuah keluarga makin meninggi, sedangkan pekerjaan rumah tidak tertangani lagi, disitulah profesi pembantu mulai dilirik. Itu pula yang terjadi dalam keluarga Badri, warga Pejuang Jaya, Bekasi Utara. Ny. Badri yang menjadi pegawai negeri, belakangan memang makin kedodoran mengurus keluarga. Maklum, suami yang mestinya bisa bantu-bantu, malah asyik dalam kepenganggurannya. Ironis memang. Sementara istrinya sibuk membanting tulang mencari sesuap nasi, Badri sebagai kepala rumahtangga malah tenang-tenang saja sebagai tuna karya. Dia rumah sehari-hari hanya petentang-petenteng, makan, tidur, dan minum-minum. Ini memang yang bikin sebel istrinya, punya suami saja kerjanya hanya menghabiskan uang. “Kerja males, kelon maunya nambah. Dasar…,” begitu kata Ny. Badri bila sedang kesal. Kadang-kadang Ny. Badri merasa di persimpangan jalan. Kalau dia mengurus rumahtangga saja, siapa yang mencari makan? Kalau dia hanya mengurus pekerjaan, siapa yang mengurusi urusan dapur dan sebagainya? Nah, dalam keterpaksaan itulah dia harus merekrut seorang pembantu. Padahal dengan kehadiran TKW domestic tersebut, dia harus menyisihkan sebagian gajinya minimal Rp 200.000,- untuk gaji atau honornya. Akhirnya dipilihlah Ny. Cici, yang tinggal di tetangga kampung. Kerjanya hanya partimer, yakni datang pagi dan pulang sore hari. Tugasnya di situ dia mencuci, nyapu, ngepel lantai dan masak. Dan pilihan pada wanita tersebut tidaklah meleset, karena dia ternyata rajin bekerja dan semuanya dikerjakan dengan beres dan rapi. Hanya saja, Ny. Badri tidak menyadari bahwa TKW domestiknya tersebut berwajah masih lumayan cantik dalam usianya kepala empat. Dia juga tidak tahu bahwa Badri suaminya termasuk lelaki celamitan, yang jadi gatel tangan manakala melihat jidat licin barang sedikit. Karena “keteledoran”-nya itu pula, cari pembantu yang tadinya untuk mengatasi masalah, jadi malah bikin masalah. Jelas-jelas berseberangan dengan motto kantor Pegadaian. Setan-setan dalam kehidupan rumahtangganya itu terjadi ketika Badri mulai memperhatikan bodi dan penampilan Ny. Cici non Paramida tersebut. Biar status hanya pembantu, ternyata dia mulus dan bebas dempul pula. Betisnya mbunting padi, dan bodinya demikian seksi. Maka setiap Cici ngepel lantai, dia suka mencuri-curi pandang, mengintai belahan dadanya. Kadang dapat, kadang kadang blank. “Wah, ukurannya kira-kira tiga empat,” batin Badri setiap misinya berhasil. Akal tidak sehatnya mulai muncul, bagaimana caranya bisa menikmati tubuh mulus pembantunya itu. Dalam kondisi nafsu sebagai panglima, Badri memang tak peduli lagi akan status dan kedudukannya. Baginya, pembantu kan hanya status sosial dalam lingkungannya. Soal anatomi dan onderdil kan sama saja, biar itu majikan biar itu bawahan. Bagi Badri kini: biar pembantu, yang penting rasanya Bung! Yang namanya moral, etika, kini dinafikan oleh Badri. Seperti beberapa hari lalu, ketika dia baru mabok-mabokan dengan teman-temannya di rumah, tiba-tiba dia melihat Cici megal-megol sambil nyapu. Wih, gayanya seperti ngebornya Inul ketika belum diomeli Rhoma Irama. Melihat pemandangan tersebut jakun Badri jadi turun naik. Andaikan Ny. Cici ini bandeng presto, mau ditelan setulang-tulangnya sekalian! Akhirnya ketika teman-teman maboknya telah pulang, Ny. Cici yang baru nyapu di ruang keluarga itu lalu didekap dari belakang. Sadar akan niat jahat majikannya, dia lalu menepiskan dan mencoba lari. Kelanjutannya, terjadilan kejar-kejaran di ruang tamu dan dapur, persis seperti adegan film India. Cuma ini tak pakai ngomong nehi, nehi…! Nafsu boleh besar, tetapi napas Badri pendek-pendek saja. Karana kecapekan, dia menghentikan perburuannya. Tapi itu tak lama. Sepuluh menit kemudian dia memburu Ny. Cici lagi sambil menodongkan golok. Kali ini sang TKW tak bisa berkutik lagi. Setelah ditelanjangi paksa, perkosaan itu pun terjadi, gusrak, gusrakkkkk! Dengan langkah termehek-mehek dia mengadu pada suami, dan Badri pun dilaporkan ke Polres Bekasi. Kalau ketangkep, Badri kasih nama baru: bujang alias babu-babu diterjang. Cerita diatas adalah : "KISAH NYATA" Sumber : http://beritaseru.blogspot.com/

2 komentar:

  1. kami dari poker online yang sudah sangat terpercaya sinidomino.net
    mau menawarkan anda untuk bermain
    mencoba keberuntungan main poker di sinidomino.net

    SINIDOMINO.net Adalah Situs Poker Online Yang Menjamin Permainan 100% Tanpa Robot

    Buat Anda yang hobi bermain Poker Online
    Kini Telah Hadir Poker terbaik yang pernah ada yaitu SINIDOMINO.

    www.SINIDOMINO.net memberi Promo menarik bagi pecinta permainan kartu online :
    * Minimal DEPOSIT dan Withdraw Hanya RP. 20.000.-
    * Jackpot Hingga Jutaan Rupiah Setiap Harinya
    * Cashback Mingguan 0.5%
    * Bonus Refferal 20%

    Dan kami juga menjamin keamanan proses transaksi anda

    Untuk Info Lebih Lanjut Bisa Hubungi Customer Service Kami di :
    LiveSupport 24 jam (NONSTOP)
    ? LiveChat : goo.gl/hz1eC3
    ? Pin BBM : D61E3506
    Terima Kasih
    htt
    dewa poker

    BalasHapus
  2. Ayo segera beragabung dengan Bandar Bola Terpercaya!!!
    Dengan minimal Depo 25.000 & Withdraw 50.000
    Anda dapat Mengakses Semua game dengan 1 ID
    Website: EZSLOT99
    Whatsapp : +6281385291633

    BalasHapus